PinkKorset.com – Sarapan kerap menjadi ritual pagi hari yang terabaikan. Padahal, banyak manfaat di baliknya.
Ketua umum Pergizi Pangan Indonesia Prof. Dr. Hardiansyah mengatakan, makan pagi membawa kebaikan untuk seluruh keluarga, tidak hanya secara fisik namun juga psikis.
“Fungsi dari sarapan membuat anak berstamina, sehat, mudah berpikir, melatih disiplin dan membangun kebersamaan dalam keluarga,”ujarnya pada peluncuran kampanye bulan sarapan sempurna Frisian Flag di Jakarta, Selasa (16/2/2016)
Senada dengan psikolog keluarga Roslina Verauli, MPsi. Psi. Yang membahas manfaat sarapan dari sisi psikologi. Menurutnya, sarapan sehat tidak hanya menopang fisik dan otak, melainkan ada bekal cinta dari orang tua. ”Hal inilah yang mampu membuat anak kuat di luar rumah secara emosional untuk berinteraksi dan menangkal tantangan yang dihadapinya,”katanya.
Sayangnya, banyak keluarga yang belum menyadari pentingnya sarapan. Bahkan anak-anak yang masih dalam masa perkembangan, ikut melupakan aktivitas makan pagi tersebut.
Menurut Peneliti Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) DR. Ir. Heryudarini Harahap, M.Kes, hanya 1 dari 10 anak Indonesia usia 2 – 12 tahun yang memiliki kuantitas sarapan yang cukup, dengan kualitas yang baik.
Data tersebut merupakan hasil studi multisenter terhadap status gizi, pertumbuhan, pola makan, dan asupan gizi anak-anak usia 6 bulan – 12 tahun di Indonesia, yang diteliti SEANUTS (Southeast Asian Nutrition Survey) bersama PERSAGI.
Lalu, sarapan seperti apa yang sehat sempurna?
Spesialis gizi klinis Dr. Samuel Oetoro mengatakan, kandungan gizi makanan sehat sempurna yang dianjurkan untuk dikonsumsi dalam sehari harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
“Pasalnya, karbohidrat, protein dan lemak tidak akan maksimal diserap tubuh dalam pembentukan energi jika tidak ada vitamin dan mineral. Padahal, karbohidrat merupakan sumber penting otak dalam bekerja,” katanya.
