Awal Mula Sushi Salmon [obsessivecooking]

Awal Mula Sushi Salmon

PinkKorset.com – Kebiasaan masyarakat Jepang menyantap sushi salmon ternyata diperkenalkan dari negara lain.

Kuliner Jepang tidak terlepas dari sushi. Sajian nasi cuka yang diberi isian (neta) berupa seafood ini menjadi santapan sehari-hari di Negeri Matahari Terbit. Sushi salmon salah satu hidangan paling populer di Jepang. Tetapi, salmon bukan jenis ikan asli dari wilayah ini. Pada 1970-an, Jepang belum pernah mengimpor salmon, apalagi membuatnya menjadi sushi.

Semua itu berubah ketika Delegasi Seafood Norwegia (DSN) mengunjungi negara-negara Asia, termasuk ke Jepang pada 1980-an. DSN memasarkan semua jenis ikan Norwegia, khususnya ikan capelin.

Nordtrade.com melansir nilai ekspor seafood ke Jepang mencapai 500 juta Norwegian Krone (NOK) pada 1980-an. Nilai ini mewakili 1% total impor seafood Jepang dan 7% nilai ekspor seafood Norwegia. Kemudian pada 1991 nilai tersebut berkembang menjadi 1,8 miliar NOK.

Kendati nilai ekspor seafood Norwegia melejit tetapi masyarakat Jepang justru membatasi konsumsi salah satu produknya yakni salmon. Mereka tidak menyantap salmon sebagai sushi maupun sashimi. Kala itu masyarakat Jepang lebih memilih tuna dan ikan muara untuk dijadikan sushi dan sashimi. Sementara salmon diolah dengan dipanggang, dikeringkan dan diasinkan.

Masyarakat Jepang menganggap salmon dari perairan Pasifik berbahaya dikonsumsi mentah karena terekspos parasit dan kurang berlemak untuk dijadikan sushi. Namun pada 1995, mereka mulai terbuka dan mulai menyantap salmon secara mentah. Sehingga salmon mulai banyak disuguhkan di restoran-restoran Jepang sebagai sushi dan sashimi.