Cara Mona Ratuliu Ajarkan Anak Mandiri [IG]

Cara Mona Ratuliu Ajarkan Anak Mandiri

PinkKorset.com, Jakarta – Selebritas Mona Ratuliu ternyata punya cara khusus ajarkan konsep mandiri pada anak-anaknya.

Mona Ratuliu telah menerapkan kemandirian kepada ketiga anaknya, Davina, Baraka dan Syanala sejak dini. Ia menyediakan berbagai fasilitas di rumah untuk anak tetapi tidak memberikannya secara ‘cuma-cuma’.

Mona menjelaskan, anak-anak boleh memanfaatkan fasilitas di rumah seperti televisi, mainan, konsol game dan lainnya setelah pulang sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah maupun seusai mandi.

“Ini supaya mereka terbiasa melakukan kewajiban terlebih dahulu, kemudian mendapatkan haknya,” ujarnya di Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Namun, ia mengaku ada kendala dengan metode ini. Misalkan saja gaya asuh orangtua yang cenderung memanjakan anak. Hal ini biasanya juga ditemukan pada kakek dan nenek kepada cucunya. Alhasil, anak melakukan drama, karena perbedaan pola asuh oleh ayah, ibu, kakek maupun nenek.

“Ini pentingnya menyamakan pola asuh, agar anak tidak bingung karena kebiasaan ibu dan ayah yang berbeda,” katanya.

Selain itu, istri Indra Brasco ini tidak mengaplikasikan hukuman (punishment) dan hadiah (reward) dalam pola asuhnya. Melainkan menerapkan konsep berjuang dan konsekuensi.

Mona memberikan contoh konsep perjuangan kepada anaknya. Ia akan memberikan mainan kepada anak keduanya, Baraka (Raka) dengan syarat mencoba 10 jenis makanan baru karena anak ini sulit menerima aneka makanan.

“Prinsipnya semakin mahal permintaannya maka syarat yang diberikan lebih sulit,” ucapnya.

Namun, pola asuhnya ini diselaraskan dengan konsep konsekuensi. Mona memberitahukan konsekuensi kepada anaknya sebelum memberikan keinginan anaknya.

Menurut penulis buku ParenThink ini, melatih kemandirian itu teorinya sama hanya saja disesuaikan dengan tipe anak karena perkembangannya berbeda.

“Kalau anak perempuan lebih cepat mandiri dan dewasa ketimbang laki-laki,” katanya.

Menurut perempuan kelahiran Jakarta, 31 Januari 1982 ini menambahkan, kemandirian dapat ditanamkan sejak bayi. Misalkan saja membiasakan komunikasi dengan bayi saat mengenakan popok, tentang tujuan memakai dan mengganti popok.