Delapan Bidan yang Terlibat Vaksin Palsu [anmed]

Delapan Bidan yang Terlibat Vaksin Palsu

PinkKorset.com, Jakarta – Tak hanya mengumumkan 14 rumah sakit pengguna vaksin palsu, Kementerian Kesehatan juga mengungkap delapan bidan yang terlibat.
Kelangkaan vaksin tertentu di pasar yang diketahui bukan merupakan vaksin program pemerintah, membuat Bareskrim mengungkap sindikat pengguna vaksin palsu. Penelusuran Bareskrim mengungkap adanya negosiasi jual beli vaksin tertentu dengan harga yang lebih murah.
Klinik dan bidan pengguna vaksin palsu tersebut mendapatkan barang dari distributor berbeda, yaitu Juanda CV Azka Medika, Kartawinata dan Seno yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka. Kemenkes menduga penggunaan vaksin melalui bidan disebabkan layanan kesehatan dari pemerintah yang tidak seluruhnya.
“Hanya 88,1% vaksin yang berasal dari pemerintah, sisanya 11,9% adalah swasta dan disinyalir menjadi asal vaksin palsu,” tutur Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam rapat di Komisi IX Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/6/2016)
Menteri Nila kemudian mengungkap daftar bidan dan klinik yang terlibat. Dari data yang terungkap, wilayah kerja bidan yang terindikasi menggunakan vaksin palsu masih di daerah serupa, yakni Bekasi dan Jakarta.
1. Bidan Lia, Kp Pelaukan Sukatani, Cikarang
2. Bidan Lilik, Perum Graha Melati Tambun 
3. Bidan Klinik Tabina, Perum Sularata, Sukatani Cikarang 
4. Bidan Iis, Perum Seroja, Bekasi 
5. Klinik Dafa Dr Baginda Cikarang 
6. Bidan Mega, Puri Cikarang, Makmur Sukaresmi, Cikarang 
7. Bidan M Elly Novita, Ciracas, Jakarta Timur 
8. Klinik Dr Ade Kurniawan, Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat