Inikah Revolusi Restoran Cepat Saji? [mashable]

Inikah Revolusi Restoran Cepat Saji?

PinkKorset.com – Sebuah restoran cepat saji (fast food) yang baru dibuka di New York City, Amerika Serikat (AS), siap merevolusi industri makanan. Inovasi apa yang mereka terapkan?

Restoran cepat saji untuk vegetarian itu bernama Eatsa. Tempat berbasis teknologi ini menawarkan pengalaman unik untuk pelanggannya. Selain makanan cepat saji yang segar dan murah, pelayan dan kasirnya adalah robot!

Anda tak lagi mengantre untuk memesan makanan. Di Eatsa, pesan makanan lewat kios di gerai, online, atau bahkan aplikasi mereka di ponsel. Makanan kemudian muncul di gerai mereka, dalam sebuah tempat khusus, beserta nama Anda.

eatsa-02

Konsep menarik ini sepertinya meragukan. Sebab itulah situs Mashable langsung meluncur ke lokasi terbaru mereka di Midtown Manhattan, untuk mencicipi bagaimana rasanya makan di tempat ini.

Mulanya, tempat ini disangka bakal sepi karena tak ada lagi kasir dan pelayan. Namun tidak demikian. Gerai mereka ramai dan nampak seperti galeri seni. Musik membahana dan pelanggan yang berada di dalamnya saling berbincang.

eatsa-01

Ada beberapa pegawai yang ditempatkan untuk membantu Anda, memastikan bahwa pelanggan tak sepenuhnya harus melakukan semuanya serba sendiri. Hal ini dijelaskan oleh Corporate Trainer Eatsa, Scott Bruggman.

“Akan selalu ada orang, kami menyebutnya maskot, untuk membantu pelanggan melalui semua prosesnya,” papar Bruggman. Eatsa sudah punya beberapa gerai lainnya di California dan D.C.

Di tempat itu terdapat sejumlah kios berisi layar, tempat Anda memesan makanan. Tetap ada meja dan kursi, bagi Anda yang ingin makan di tempat. Titik paling menarik adalah kotak-kotak seperti microwave tempat makanan Anda ‘muncul’ secara misterius.

Sebelum makanan muncul, kotak akan digelapkan. Kemungkinan agar Anda tidak melihat dapur mereka. Kemudian muncul tulisan It’s coming di layar dan Anda bisa mengintip makanan.

Kotak lalu berwarna hijau dan Anda bisa mengambil makanan setelah mengetuk kacanya dua kali. Prosesnya dinilai cepat, sederhana, dan makanan yang disajikan segar sesuai janji mereka. Canggih!

eatsa-03

Penasaran apa yang ada di balik kotak-kotak ini?

Mashable pun menuju ke dapur Eatsa, berbincang dengan Dean Marsh, direktur operasional untuk Pesisir Timur. Sayangnya, Marsh menolak. Berkata perusahaan seperti Disney World saja tak memaparkan ‘rahasia’ mereka.

Banyak orang meyakini, pasti ada koki manusia di dapur Eatsa. Bruggman menyebut para pekerja ini Eatsa bots, mengindikasikan bahwa mereka adalah robot. “Kami menggunakan teknologi sebanyak mungkin untuk memberi pengalaman baik.”

Brugmann hanya berkata, rasio teknologi dengan manusia ‘berbaur dengan baik’ dan sebab itulah mereka bekerja dengan cepat. Teknologi memang menjadi sentral dan inti dari Eatsa.

Pertanyaan sesungguhnya, apakah hal ini mengakhiri interaksi sosial atau malah mendorongnya? Mungkin, tempat ini adalah impian para introvert. Tapi ambil contoh Sabina, perempuan yang bekerja tak jauh dari tempat itu.

Saat ditemui, Sabina sudah berkunjung ke tempat itu dua hari berturut-turut. Alih-alih menghambat interaksi sosial, lingkungan Eatsa malah membuat pengunjung ingin bersosialisasi. “Mungkin karena suasananya beda,” kata Sabina.

Senada, Bryke dan Powell juga merasa para pengunjung bersama-sama mengagumi tempat ini dan malah saling berkomentar. “Orang lebih terbuka, seperti berada dalam sebuah komunitas,” ujar Bryke.