Ingin Batik Awet? Jangan Sering Dipegang [pinterest]

Ingin Batik Awet? Jangan Sering Dipegang

PinkKorset.com, Jakarta – Agar batik yang Anda miliki tetap awet, tentu perlu penanganan khusus. Salah satunya tidak sering dipegang banyak orang.

Batik yang dikenal masyarakat tak hanya batik buatan pengrajin asli, tapi juga tekstil motif batik yang diproses melalui printing.

Motif hasil printing dengan pewarna sintetis memang tahan lama, namun batik asli dengan pewarna alam harus dirawat secara hati-hati.

Kolektor dan pakar batik Tumbu Ramelan mengatakan, mencuci batik tulis atau cap biasanya menggunakan detergen tradisional yang dikenal dengan nama buah lerak. Bijinya memiliki manfaat untuk menjaga warna serta bahan batik agar lebih lama.

“Kini, lerak mudah diperoleh dalam bentuk ekstrak per botol,”ujarnya kepada PinkKorset.com.

Bila tidak menggunakan lerak, lanjutnya, Anda sebaiknya memakai sabun lembut atau sabun khusus untuk batik. Sangat tidak disarankan memakai detergen berdosis keras.

Hindari juga mencuci dengan mesin cuci. Cucilah batik dengan cara dicelup dan usahakan tidak mengucek kain, karena dapat menyebabkan belel.

“Kalau jaman dulu pake alat khusus, jadi lembaran kain ditaruh di atas wadah terus digoyang-goyang detergennya,” katanya.

Hal yang juga harus diperhatikan, jangan menjemur batik di bawah cahaya matahari. Karena, matahari berdampak buruk terhadap pewarna alam yang ada dalam kain batik.

Saat menyimpan, Tumbu menyarankan untuk menyimpan batik di level kelembaban udara 60%. “Suhu tidak terlalu berpengaruh karena Indonesia berada dalam kawasan tropis.”

Untuk menjaga batik klasik, perawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Berbeda dengan batik baru, dari segi warna dan bahan batik klasik lebih rentan.

Terakhir, usahakan batik tidak terlalu sering disentuh banyak orang, “Karena tangan manusia dapat membawa berbagai macam hal yang dapat membuat batik rusak,” pungkasnya.