Kemoterapi? Tak Perlu Takut [theguardian]

Kemoterapi? Tak Perlu Takut

PinkKorset.com, Tangerang – Salah satu pengobatan kanker yakni kemoterapi, kerap menjadi hal yang menakutkan. Tidak hanya bagi pasien kanker namun juga keluarganya.

Kemoterapi atau biasa disebut kemo, merupakan salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Cara kerjanya adalah dengan menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan cepat.

Kemoterapi terkadang dilakukan sebagai satu-satunya upaya penyembuhan kanker. Namun bisa juga dilakukan bersama-sama dengan tindakan operasi, terapi radiasi untuk kanker, atau terapi biologis lain.

Kendati merupakan pengobatan kanker yang efektif, kemoterapi memiliki efek samping yang tidak kecil. Terutama karena terapi obat-obatan kimia ini juga dapat memengaruhi sel sehat yang secara normal membelah diri dengan cepat.

Akibatnya tubuh bereaksi, seperti mual, muntah, diare, sariawan, perubahan penilaian rasa makanan, rambut rontok, masalah kulit (memar, kemrahan, kering dan gatal), sensitif cahaya matahari, sulit buang air kecil, infeksi, demam dan gejala seperti flu.

Namun, kemajuan dunia kedokteran meminimalkan semua efek samping ini.

Konsultan Kanker Anak RS. Kanker Dharmais, dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA mengatakan, kemoterapi zaman dahulu dengan sekarang berbeda. Pasien kanker menjalani kemoterapi bisa beraktivitas seperti biasa.

“Obatnya sama saja, tapi sekarang ada supportive care (misalnya obat anti muntah). Pasien bisa terapi sambil bekerja maupun bersekolah,” katanya di Tangerang baru-baru ini.

Ia pun berharap orangtua atau pihak keluarga tidak menunda pasien kanker menjalankan kemoterapi. “Mereka seringkali rapat keluarga terlalu lama. Bisa enam bulan berikutnya baru datang. Padahal pergerakan kanker sangat cepat, biasanya hitungan hari,” katanya lagi.

Dr. Edi menambahkan, hanya ada tiga strategi pengobatan kanker, yakni operasi, radioterapi dan kemoterapi. Kemoterapi pada pasien kanker menggunakan lima golongan obat, antara lain alkanoid vinca, antimetabolit, antibiotik, enzim dan golongan obat selain yang disebutkan. Obat diberikan dengan cara ditelan maupun disuntik di bawah kulit, pembuluh darah dan diantara dua ruas tulang belakang.

Menurutnya, pengobatan kanker sedini mungkin mencegah sel kanker menjalar ke bagian tubuh lain (stadium lanjut).