Keringanan Pinjaman Bagi Mahasiswa Kanada [canadian]

Keringanan Pinjaman Bagi Mahasiswa Kanada

PinkKorset.com –  Pemerintah Kanada memberi kemudahan pinjaman bagi para mahasiswanya.

Mulai November 2016, warga Kanada yang meminjam uang dari pemerintah untuk membiayai pendidikan lanjutan, tidak perlu langsung membayar kembali pinjaman tersebut.

Mereka boleh menundanya hingga pendapatan tahunan mencapai lebih dari US$25 ribu (sekitar Rp326 juta per tahun atau Rp27 juta per bulan). Hal ini merupakan bagian dari rencana bantuan pembayaran untuk Program Pinjaman Mahasiwa Kanada.

Aturan ini segera berlaku untuk 750 ribu mahasiswa yang membayar Canada Student Loans.

Menteri Ketenagakerjaan Kanada MaryAnn Mihychuk mengatakan, kemakmuran masa depan negaranya tergantung dari kemampuan generasi muda Kanada mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk sukses di pasar kerja.

“Berawal dari pemikiran ini, mahasiswa akan mendapat peluang lebih baik sebagai tenaga kerja setelah lulus kuliah,”ujarnya dalam rilis yang diterbitkan Minggu (30/10/2016).

Selain aturan US$25 ribu, pemerintah mengumumkan bahwa masyarakat yang mengalami kesulitan membayar utang dapat meminta cicilan bulanan yang lebih ringan, atau ditangguhkan seluruhnya.

Keputusan ini muncul beberapa bulan setelah Kanada meningkatkan jumlah uang hibah ke mahasiswa berperekonomian menengah ke bawah.

Canadian University Survey Consortium, lembaga yang rutin menggelar jajak pendapat siswa mengatakan, tahun lalu, rata-rata siswa lulus memiliki pinjaman sebesar US$ 26.819.

Sekitar setengah dari responden mengaku terlilit hutang setelah lulus kuliah dan 40% dari mereka mengaku memiliki pinjaman mahasiswa dari pemerintah.

Uang kuliah di Kanada rata-rata US$ 4.800 (sekitar Rp62,6 juta) setahun, dibandingkan Amerika Serikat yang mencapai US$8.200 (sekitar Rp106,9 juta).

Namun, siswa masih memiliki kekhawatiran.

“Kami khawatir tentang satu jenis utang, utang mahasiswa, dan kami ingin tahu cara melunasinya secepat mungkin,” Dillon Collet, mahasiswa di University of Toronto, sembari menambahkan, “Banyak siswa yang tertekan akan masalah ini.”