Ketombe Butuh Perawatan Jangka Panjang [newhealthadvisor]

Ketombe Butuh Perawatan Jangka Panjang

PinkKorset.com, Jakarta – Ketombe termasuk penyakit kulit kambuhan, sehingga membutuhkan perawatan yang bersifat jangka panjang.

Berbeda dengan kasus ketombe pada bayi karena dipengaruhi hormon androgen dari ibu, sehingga hanya bersifat sementara. Ketombe pada orang dewasa justru kronik dan kambuhan. Kambuhnya ketombe dipengaruhi aktifnya kelenjar minyak pada kulit, kelembaban tinggi dan cuaca panas.

Spesialis Kulit dan Kelamin RS Pondok Indah Dr. R.Aj. Putri Ambarani Paramasari, Sp.KK mengatakan, kekambuhan ketombe juga diperparah dengan jamur pada kulit, Malassezia.

“Jamur ini tergolong flora normal kulit. Tetapi bila berkoloni (berkembang pesat) akan mendorong munculnya ketombe,” ucapnya kepada PinkKorset.com di Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Pada kondisi normal jamur Malassezia berjumlah 40% di kulit. Namun, bila jumlahnya meningkat mencapai lebih dari 60% maka muncul ketombe dan terjadi peradangan (kulit memerah) jika meningkat diatas 80%. “Makanya sampo antiketombe mengandung bahan antijamur sekaligus antiradang,” katanya.

Dr. Putri menjelaskan, perawatan ketombe bergantung tingkat keparahan. Ketombe biasa dapat menggunakan sampo yang mengandung zinc pyrithione maupun selenium sulfida. “Keramas yang benar itu didiamkan 3-5 menit lalu dibilas,” ucapnya.

Lalu, dilanjutkan menggunakan cairan ketoconazole 2% yang diberikan oleh dokter. Usai berkeramas, kulit kepala diberikan cairan ketoconazole dan didiamkan 5-10 menit. Lalu, rambut dan kulit kepala dibilas hingga bersih. Namun, jika kondisi ketombe terlalu parah dokter akan memberikn salep (seperti creambath) dan obat oral.

Hanya saja sampo antiketombe biasanya bersifat keras untuk rambut. Sehingga tidak jarang rambut menjadi kering, kesat, kaku dan tidak berkilau. “Solusinya bisa memakai creambath. Tapi hanya di ujung rambut saja. Atau gunakan sampo anti ketombe dengan pH 5,5 sehingga tidak menimbulkan iritasi,” ujarnya.

Kendati penggunaan sampo antiketombe berjangka panjang. Tetapi bila kondisi membaik sebaiknya diturunkan penggunaannya. Misalkan dari tiga kali sepekan menjadi dua kali sepekan. Begitu pula obat khusus pada pasien ketombe parah. Dr. Putri juga menurunkan dosisnya bila kondisi pasien membaik. Obat-obatan seperti ketomed atau nizoral ss yang digunakan di kulit kepala dikurangi.

“Prinsipnya dermatitis seboroik ini penyakit kronik dan jamur Malassezia mudah berkolonisasi pada kondisi minyak berlebih. Sehingga perlu perawatan untuk menjaga keseimbangannya,” pungkasnya.