Kiat Sukses Membuat Krim Kocok [delicieux]

Kiat Sukses Membuat Krim Kocok

PinkKorset.com, Jakarta – Kepala susu (whipping cream) yang dikocok dengan tepat akan menghasilkan rasa dan tesktur krim kocok yang berpadu serasi dengan cake.

Anda tentu tahu lembutnya krim di sela-sela lapisan cake favorit Anda. Sensasi lembut nan creamy ini diperoleh dari whipping cream cair yang dikocok dengan kecepatan dan waktu yang pas. Sehingga menghasilkan tekstur lembut dan konsistensi berupa krim.

Anda bisa mengaplikasikan krim kocok (whipped cream) untuk membuat isian cake (filling) maupun hiasan kue (garnish). Namun sebelum membuatnya, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut.

Pastry Chef sekaligus Founder and Director Beau Bakery Talita Setyadi mengatakan, whipped cream yang berkualitas berasal dari susu (dairy) dengan kandungan lemak minimal 35%. Menurutnya jumlah lemak tersebut adalah standar minimum untuk membentuk whipping cream cair mengembang dan berubah bentuk menjadi krim.

Selain itu, Talita menyarankan memilih produk whipping cream murni. Whipping cream murni akan menghasilkan produk bercitarasa prima ketimbang menggunakan produk serupa dengan penambahan lemak nabati maupun murni lemak nabati. “Lihat labelnya, kalau kandungan macam-macam (stabilizer, vegetable fat, coloring) jangan dibeli,” ujarnya kepada PinkKorset.com di Jakarta, baru-baru ini.

Anda perlu mendinginkan whipping cream di dalam chiller selama satu hari sebelum digunakan. Kemudian Anda dapat menggunakannya dengan 10% bubuk gula dari total whipping cream. Bubuk gula berfungsi menguatkan struktur krim kocok.

Bagi pemula, sebaiknya mengenal karakteristik produk ini terlebih dahulu. Caranya dengan mengocok whipping cream secara manual menggunakan tangan dengan bantuan alat ballon whisk. “cara ini agar Anda tahu perubahan bentuk, rasa dan konsistensinya,” sambungnya.

Untuk menghasilkan whipping cream dengan konsistensi yang tepat perlu pengocokan yang tepat pula. Bila kurang pengocokan, maka krim mudah mencair. Sementara pengocokan berlebihan justru membuat krim kocok rusak dan tidak dapat digunakan. Kondisi ini menghasilkan mentega (butter) karena cairan dan lemak susu terpisah (pecah).

“Krim kocok terbentuk sempurna ketika krim dibalik tidak jatuh,” katanya.

Talita menyarankan membuat krim dalam jumlah sedikit namun sering, daripada membuat sekaligus banyak tetapi disimpan lama. Menurutnya kualitas krim akan terus menurun satu hingga dua hari meskipun disimpan dalam chiller. Selain mencair, bagian luar krim kocok akan mengeras dan menguning akibat oksidasi.

Selain itu, bila membuat krim kocok dalam jumlah besar sebaiknya menggunakan mixer listik agar whipping cream tidak mudah panas yang menyebabkan gagal mengembang.

Anda juga bisa menambahkan pewarna makanan ke dalam krim kocok. Asalkan menggunakan pewarna berbasis air (water base). Caranya dengan memberikan pewarna sedikit dan bertahap dengan tusuk gigi ke dalam krim kocok.

“Tapi krim kocok natural lebih yummy, alami dan sehat,” pungkasnya