Beberapa Kondisi Kulit Indikasi HIV/AIDS [healthpoinpanamacity]

Beberapa Kondisi Kulit Indikasi HIV/AIDS

PinkKorset.com, Jakarta – Indikasi awal Anda terkena HIV/AIDS ternyata dapat diketahui melalui kondisi kulit.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang melemahkan sistem imun tubuh sehingga tidak dapat menahan infeksi dan kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 36,7 juta orang di dunia hidup dengan HIV pada akhir 2015 dan lebih dari 18 juta diantaranya telah menerima pengobatan antiretroviral hingga pertengahan 2016.

Sarkoma Kaposi

Masalah kesehatan yang belum ditemukan obatnya ini dapat diketahui salah satu gejalanya dari kondisi kulit. Sebagian orang dengan HIV AIDS mengalami masalah kulit Sarkoma Kaposi (SK). SK yakni salah satu jenis kanker yang berkembang dari sel-sel pelapis kelenjar getah bening maupun pembuluh darah. Kanker ini umumnya muncul dalam bentuk benjolan (tumor) seukuran kacang pada kulit atau di dalam mulut (permukaan mukosa). Namun, tumor ini dapat menjalar di organ lain seperti kelenjar getah bening, paru-paru, hati dan saluran pencernaan. Selain membentuk tumor, sel-sel abnormal ini menghasilkan bercak ungu, merah atau cokelat pada kulit wajah, kaki dan selangkangan.

Sariawan

HIV AIDS juga ditandai dengan sariawan yang disebabkan jamur Candida. Sariawan ini berwarna krim putih dengan sedikit luka (lesi) dan muncul pada lidah, pipi bagian dalam, gusi, amandel serta belakang tenggorokan. Infeksi jamur Candida dapat menyebar ke kerongkongan, paru-paru, hati dan kulit. Sariawan pada pasien HIV AIDS cenderung sulit disembuhkan karena sistem kekebalan tubuh melemah.

Oral Hairy Leukoplakia

Oral Hairy Leukoplakia (OHL) sering dikaitkan dengan pasien HIV AIDS. Mereka dengan sistem imun yang lemah mudah terkena OHL yaitu infeksi virus Epstein-Barr. OHL ditandai adanya lesi putih datar, menonjol, halus maupun berbulu di bawah atau sisi samping lidah. Umumnya penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat sembuh alami. Hanya saja pengobatan yang tak tuntas menyebabkan OHL sering kambuh.

Molluscum Contagiosum

Penyakit kulit menular ini disebabkan infeksi virus Molluscum contagiosum dan ditandai bintik-bintik benjolan seukuran kacang hijau dengan tekstur agak keras. Molluscum Contagiosum dapat muncul melalui aktivitas seksual, sistem imun lemah dan kondisi peradangan kulit (dermatitis atopik).

Herpes

Ada dua jenis herpes yaitu Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1) yang muncul di mulut maupun sekitarnya dengan tanda lepuhan kecil (cold sore) dan Herpes Simplex tipe 2 (HSV-2) yang muncul di organ seks serta sekitarnya. Penyakit yang disebabkan virus ini tidak dapat disembuhkan dan hanya ‘tertidur’ ketika daya tahan tubuh kuat. Herpes mudah menular melalui aktivitas seksual seperti bercumbu dan senggama.

Shingles

Shingles dikenal juga dengan Herpes Zoster yang disebabkan infeksi virus yang sama dengan cacar air (Varicella-zoster). Penyakit kulit ini ditandai dengan ruam merah benjolan kecil disertai sensasi kesemutan, gatal, mati rasa dan nyeri.

Psoriasis

Kelainan kulit yang umum dijumpai ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Psoriasis ditandai dengan ruam kulit pink hingga merah yang tebal dan gatal pada kulit kepala, siku tangan, lutut serta punggung bawah. Gejala lainnya yakni tanda seperti berlubang pada kuku. Seperti herpes, psoriasis tidak dapat disembuhkan melainkan dikendalikan dengan krim steroid, vitamin D topikal, retinoid topikal, obat injeksi & oral serta terapi sinar UV.

Seborrheic Dermatitis

Dermatitis seboroik (Seborrheic Dermatitis) juga disebut ketombe. Kondisi peradangan kulit yang menyebabkan kulit menebal dan bersisik ini banyak muncul di kulit kepala, wajah, pundak, punggung atas dan selangkangan. Masalah kulit ini tidak dapat disembuhkan dan muncul ketika kelenjar tubuh menghasilkan minyak berlebih. Dermatitis seboroik bisa dikendalikan dengan penggunaan sampo (coal tar, zinc pyrithione dan selenium sulfide), krim oles ketoconazole atau kortikosteroid (hydrocortisone). [ods]