Kontroversi Kaitan Bedak Talc dan Kanker [mayoclinic]

Kontroversi Kaitan Bedak Talc dan Kanker

PinkKorset.com – Benarkah bedak bubuk atau talcum powder bisa memicu kanker pada perempuan yang memakainya dalam jangka panjang?

Baru-baru ini, perusahaan Johnson & Johnson harus membayar tuntutan sebesar US$72 juta kepada keluarga seorang perempuan. Ia mengidap kanker rahim yang diduga berkaitan dengan penggunaan bedak talc keluaran perusahaan tersebut.

Menurut Direktur Sains di Breast Cancer Fund yang memimpin Campaign for Safe Cosmetics di tempat tersebut, Sharima Rasanayagam, ada bukti-bukti bahwa bedak talc meningkatkan risiko kanker rahim dan endometrium hingga 30%.

“Mungkin orang kurang memperhatikan karena peningkatan ini kecil dan terjadi pada jenis kanker yang langka,” katanya kepada Yahoo Beauty.

Ia menyarankan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. Terutama karena fakta tersebut berkaitan dengan produk yang sebenarnya tak perlu digunakan. Sehingga, Anda tak perlu meningkatkan risiko tersebut.

Kontroversi talc memang sudah sekian lama menjadi topik bahasan yang kontroversial. Meski sudah banyak riset dan penelitian mengenai bahaya penggunaan bedak talc dalam jangka panjang, perusahaan kosmetik masih saja memproduksinya.

Talc adalah substansi mineral yang bisa ditambang atau diproduksi pabrik. Zat ini digunakan di berbagai produk kosmetik dan kecantikan seperti bedak bayi dan eye shadow. Selain menyerap lembab, talc juga melembutkan sehingga kosmetik dan cepat padat.

Namun, talc kadang terkontaminasi dengan asbes. Unsur ini yang ditemukan di banyak produk, mulai Johnson & Johnson hingga Honest Company yang didirikan aktris Jessica Alba dan mengklaim produknya 100% aman untuk bayi.

Dalam kasus Johnson & Johnson, perusahaan ini menyatakan talc yang mereka gunakan dipilih secara cermat dan diproses bebas asbes. Produk mereka diujui secara teratur dan telah mendapatkan sertifikat amat dari BPOM Amerika Serikat (FDA).

Tetap saja, menurut Environmental Working Group (EWG), studi National Toxicology Panel menunjukkan, talc bebas asbes yang digunakan untuk kosmetik adalah bentuk magnesium silika yang bisa beracun dan karsinogenik.

EWG menyebutkan, ada memo FDA pada 1976 yang menyebutkan kurangnya pengawasan keamanan talc yang digunakan produsen kosmetik. Studi mengenai talc baru pada tahap observasi, belum ada bukti pasti yang besifat sebab-akibat.