Kutub Utara Makin Mengkhawatirkan [independent]

Kutub Utara Makin Mengkhawatirkan

PinkKorset.com – Para periset amat mengkhawatirkan perubahan suhu drastis yang terjadi di Kutub Utara (Arktik). Mereka sulit memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Suhu pada sebagian Kutub Utara tercatat hingga 11 derajat Celsius lebih hangat ketimbang akhir abad ke-20 puluh, menyebabkan kawasan ini mengalami rekor anomali suhu yang ekstrem.

Hal ini dilaporkan oleh Badan Oseanik dan Atmosferik Amerika Serikat (NOAA).

Ilmuwan yang menulis laporan tahunan Arctic Report Card memperingatkan, perubahannya amat cepat. Bahkan lebih cepat ketimbang kemampuan manusia untuk mengerti dan menjelaskan apa yang sebenernya sedang mereka saksikan.

Mereka juga menyarankan, kata ‘glacial’ atau meleleh dengan lambat sudah tak bisa dipakai lagi. Sebab, Kutub Utara saat ini meleleh dengan cepat atau ‘rapidly diminishing’.

Dalam laporan itu tertulis, rata-rata suhu tahunan di kawasan dengan daratan merupakan yang tertinggi dalam sejarah pengamatan. Yakni 3,5 derajat Celsius lebih tinggi ketimbang suhu pada 1900.

“Level laut es juga turun ke titik terendahnya sejak pencatatan dengan satelit dimulai pada 1979,” demikian laporan itu.

Hal ini mengindikasikan cuaca terhangat di Kutub Utara selama puluhan ribu tahun terakhir. Menghangatnya titik paling utara Bumi yang dua kali lipat rata-rata suhu global, bisa berdampak pada cuaca ekstrem untuk planet kita.

“Anomali cuaca hangat ini terpusat pada Alaska, Svalbard, dan di bagian Atlantik dan tengah Kutub Utara,” lanjut laporan tersebut.

NOAA semakin mengkhawatirkan hal ini karena Presiden Terpilih Donald Trump dikenal tidak mempercayai ilmu iklim dan pemanasan global.