Mei 2016, Bulan Terpanas Bumi [likar]

Mei 2016, Bulan Terpanas Bumi

PinkKorset.com – Bulan-bulan panas terus terjadi, bukti global warming bukan sekadar isapan jempol. Tahun ini kemungkinan akan menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah.

Menurut Badan Antariksa AS (NASA), suhu Bumi pada Mei tercatat rata-rata lebih hangat 0,93 derajat Celsius ketimbang rata-rata periode 1951-1980 untuk bulan tersebut.

Sejauh ini, sejak Januari, 2016 terus mencatatkan rekor terhangat. Februari dan Maret bahkan mencatat rekor konsekutif untuk anomali bulan hangat. Ini berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

NOAA akan mengeluarkan datanya akhir pekan ini. Jika sama seperti NASA, maka Mei akan menjadi bulan ke-13 berturut-turut yang memecahkan rekor terhangat. NASA dan NOAA memiliki metode pengukuran yang sedikit berbeda.

Sekalipun Mei tidak mencetak rekor terhangat, ada kemungkinan 99% tahun ini akan mengalahkan 2015 sebagai terhangat dalam sejarah. Tapi ada kemungkinan La Nina akan menurunkan suhu Bumi.

Gelombang La Nina diprediksikan akan menyerang pada akhir tahun. Namun dampak terbesarnya kemungkinan akan terjadi tahun depan. Sebaliknya, El Nino yang terjadi tahun ini tak berperan besar dalam menaikkan suhu Bumi.

global-warming

Kenaikan suhu planet ini mungkin karena emisi karbon dioksida yang bertahun-tahun terperangkap. Fenomena yang kita kenal sebagai efek rumah kaca. Faktanya, La Nina pun terasa lebih panas ketimbang El Nino, dibandingkan 10 tahun lalu.

Baik NASA maupun NOAA sepakat, suhu Bumi saat ini memang lebih hangat ketimbang periode pra-industri yang sekitar 1881-1910. Hingga April 2016, suhu Bumi lebih tinggi 1,45 derajat Celsius dibanding periode itu.

Berbagai negara sepakat untuk membatasi emisi karbon dioksida guna mencegah kenaikan suhu lebih dari dua derajat Celsius di akhir abad ini. Bahkan, mereka ingin menaikkan ambisi itu menjadi 1,5 derajat Celsius.

Kenaikan lebih dari dua derajat Celsius akan menimbulkan bencana bagi umat manusia. Jika es abadi di kutub meleleh, maka level permukaan laut akan meningkat dan akan terjadi banjir di seluruh dunia.