Memahami Karakter Generasi Milenial [google]

Memahami Karakter Generasi Milenial

PinkKorset.com, Jakarta – Kaum milenial dianggap banyak membuang waktu dengan internet dan terkesan tak acuh dunia nyata. Benarkah?

Berdasarkan survei online Crowd DNA terhadap 1.000 orang berusia 13-24 tahun di Indonesia (2004), ditemukan bahwa teknologi telah merevolusi cara anak muda saling terhubung. Sebagian besar, atau 90% mengaku menggunakan teknologi untuk terhubung dengan teman-temannya dan 78% mengunakan media sosial setiap hari.

Media yang digunakan generasi milenial termasuk smartphone, komputer tablet dan konsol game. Bahkan smartphone menjadi barang andalan mereka, 84% mengaku tak bisa keluar rumah tanpa membawanya. Mereka juga khawatir bila tidak terhubung internet (fear of being offline).

Internet memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kaum milenial, sementara media sosial menjadi sarana untuk mengekspresikan diri. Demikian menurut keterangan pers yang diterima Pinkkorset.

 

Namun, keasyikan bergelut di dunia maya, tidak serta merta menjadikan generasi ini tidak realistis. Survei lembaga penelitian berbasis media sosial, Provetic (Desember 2015 – Januari 2016) menemukan generasi milenial peduli masa depan. Target mereka memiliki rumah dan bercita-cita menjadi wirausahawan.

Senada dengan survei Provetic, Crowd DNA juga menyimpulkan generasi milenial peduli masa depan. Sebanyak 96% bertekad mencapai tujuan hidupnya, 62% merencanakan masa depan dan 72% berencana menabung untuk masa depan.

Tapi, uniknya mereka cenderung bergaya mewah. Kaum milenial memasukkan smartphone, tiket perjalanan, konser dan bioskop dalam daftar keinginannya.

Lebih lucunya lagi, generasi ini dianggap ‘anak Mama’. Survei Crowd DNA melansir 38% dari 7.757 responden menggunakan uang ibu untuk berbelanja. Debit menjadi metode pilihan utama (38%) ketimbang sistem lainnya seperti perbankan internet (5%), perbankan mobile (7%) dan uang elektronik (4%).

Kendati cenderung belum mandiri, 92% dari mereka melihat sisi positif dalam setiap situasi dan 86% yakin akan mengubah dunia.

Menurut Strauss dan Howe (2004), generasi milenial yakni mereka yang lahir antara 1982 – 2004 dan tumbuh dewasa di era 2000-an. Populasi generasi ini di Indonesia diperkirakan mencapai 90 juta pada 2030 atau sepertiga jumlah penduduk saat ini.