Mengapa Ada Orang Kidal? [google]

Mengapa Ada Orang Kidal?

PinkKorset.com – Anda yang kidal mungkin merasa dunia ini tak adil, karena berbagai benda selalu ditujukan untuk orang ‘normal’. Tahukah mengapa satu dari sepuluh orang mengalami kidal?

Rasio 10% orang kidal ini sebenarnya membantu para ahli memetakan tangan aktif (handedness). Sejumlah studi pada anak kembar menunjukkan, 25% handedness ada kaitannya dengan gen.

Pakar gen dari University of St. Andrews di Skotlandia, Silvia Paracchini mengatakan, jumlah orang kidal memang tak banyak. Namun dalam setiap studi, hasilnya hampir konsisten.

Awalnya, kata Parracchini, periset selalu menduga gen adalah penentu handedness. Namun faktanya, berdasarkan pemetaan gen terhadap ratusan ribu orang, belum ada satu gen yang bisa disebut sebagai penyebab orang kidal.

“Hal ini jadi menarik karena kita tak benar-benar mengerti. Menarik dan membingungkan,” paparnya.

ia juga menyimpulkan, ada semacam keunggulan evolusi yang menjadi alasan mengapa manusia mayoritas menggunakan tangan kanan. Seperrti alasan mengapa tubuh tak simetris, DNA mempengaruhi handedness.

Kondisi langka yang dikenal sebagai situs inversus mungkin jawabnya. Kondisi yang mempengaruhi satu dari 20 ribu orang ini terjadi ketika posisi organ tubuh utama kebalikan ‘normal’. Misal, jantung berada di sisi kanan.

Paracchini dan timnya menemukan, bagian dari kode genetik yang menyebabkan situs inversus ini juga mempengaruhi penggunaan tangan. Orang kidal, karena asimetris ini, memiliki corpus callosum yang lebih besar.

Yakni sekumpulan benang syaraf otak yang memisahkan bagian kiri dan kanan di dalam rongga. Bagian ini adalah 11% dari total 25 jutaan benang syaraf di otak. Corpus callosum besar menyebabkan komunikasi kedua belah otak lebih cepat.

Tak hanya manusia yang kidal, hewan juga. Ini masuk akal, menurut Paracchini. Sebab, percuma memanfaatkan kedua tangan sama baiknya. Dalam hal evolusi, duplikasi macam ini tak ada gunanya.

Paracchini menambahkan, orang kidal memiliki sejumlah keunggulan dalam olah raga dan seringkali memiliki lebih banyak skill karena otaknya lebih fleksibel. Apalagi, mereka harus beradaptasi di dunia yang didesain untuk orang tangan kanan.