Pasien Program Bayi Tabung Melonjak [otamedicaltravel]

Pasien Program Bayi Tabung Melonjak

PinkKorset.com, Jakarta – Upaya mendapatkan keturunan melalui program bayi tabung di Indonesia banyak peminatnya. Setiap tahun jumlah pasien bayi tabung meningkat hampir 50 persen.

Sekjen Perhimpunan Fertilitas In Vitro Indonesia (PERFITRI) Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K) mengatakan, melalui tim SMART IVF mencatat jumlah pasien bayi tabung meningkat cukup tinggi tiap tahun.

“Peningkatannya 30–40% per tahun. Bahkan 2016 diprediksi lebih dari 40%,” katanya saat jumpa pers Sahid Sahirman Fertility Center di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Laki-laki yang akrab disapa dr. Iko ini mengaku sejak pertama kali menangani bayi tabung 10 tahun silam hanya menarik 500 pasien saja. Namun 2014 meningkat signifikan hingga 5.000 pasien dan pada 2015 meningkat menjadi 7.000 pasien.

Meski demikian jumlah tersebut belum menggembirakan karena 40 juta pasangan usia subur 10 -15 persen diantaranya mengalami gangguan kesuburan.

“Bila 5% pasangan infertilitas membutuhkan pelayanan bayi tabung maka ada 200 ribu pasien,” kata founder SMART IVF. Lebih lanjut, dr. Iko menyayangkan rasio jumlah layanan bayi tabung dan pasien di Indonesia belum sebanding.

Saat ini di Indonesia hanya dapat menolong 20 pasien per satu juta penduduk atau hanya 5.000 pasien per total penduduk (250 juta jiwa). Padahal seharusnya sebuah negara dapat menolong 600 pasien bayi tabung per satu juta penduduk.

Sebagai perbandingan, Jepang menjadi negara tertinggi jumlah pasien bayi tabung yakni 120 ribu pasien. Kemudian dilanjutkan AS sebanyak 100 ribu pasien, Australia 90 ribu pasien dan Thailand 12 ribu pasien.

Kecilnya jumlah pasien bayi tabung di Indonesia juga diakibatkan sebagian dari mereka memilih berobat ke luar negeri, misalkan saja ke Malaysia. Biaya lebih murah dan akses layanan lebih mudah menjadi alasannya.

Untuk memangkas masalah ini, beberapa klinik bayi tabung dalam negeri bermunculan dengan teknologi dan layanan tak kalah saing serta biaya lebih terjangkau.

Sahid Sahirman Memorial Hospital (SSMH) menghadirkan pusat layanan terbaru, SSMH Fertility Center by SMART IVF di Jl. Jend. Sudirman No. 86, Jakarta Pusat. Lingkup layanan ini meliputi konsultasi, pemeriksaan komprehensif, diagnosis, inseminasi, OPU, ICSI, AH, EC, ET dan minimal invasive surgery.

Managing Director PT Sahid Sahirman Memorial Hospital dr. Bernard Sidharta mengatakan, SSMH Fertility Center by SMART IVF menjadi klinik fertilitas pertama di Indonesia yang mengusung konsep medical tourism.

“Kami membuat suasana klinik seperti hotel, para dokter detraining seperti staf hotel. Pasien yang datang seolah tidak sedang berobat,” katanya.

Klinik ini terdiri atas 18 lantai dengan total 57 bed dengan desain lobi seperti hotel dan jauh dari kesan kaku rumah sakit. Sementara biaya program bayi tabung di Indonesia saat ini lebih terjangkau. Dr. Iko mengatakan, biaya bayi tabung di Indonesia hanya sepertiga dari AS.

“Di AS sekitar US$12 – 15 ribu dan Indonesia hanya US$3.000–3.500,” pungkasnya.