‘Pelanggan Awalnya Marah-marah’ [kpbs]

‘Pelanggan Awalnya Marah-marah’

PinkKorset.com, Jakarta- Menyampaikan kebijakan tentang plastik berbayar ternyata tidak semudah yang dibayangkan.

Dwi, kasir sebuah hypermarket di Jakarta Timur mengaku, saat awal aturan ini diberlakukan, ia harus berkali-kali menyampaikan kepada pelanggan tentang kebijakan plastik berbayar.

Kendati banyak yang menerima dengan baik, tidak sedikit pula yang protes saat diharuskan membayar untuk plastik yang mereka gunakan saat berbelanja.

“Pelanggan awalnya marah-marah sama saya, kok plastik saja bayar. Meski saya sudah bilang ini kebijakan baru, mereka masih terus protes. Kayaknya sih, mereka belum tahu ya soal aturan ini,”ujarnya kepada PinkKorset.com di Jakarta.

Kondisi ini memburuk saat akhir bulan dan toko penuh, karena antrean di kasir jadi mengular.

“Mereka yang marah-marah, akhirnya bayar juga. Mungkin karena belum bawa kantong sendiri dari rumah, ya,”imbuhnya lagi.

Seperti diketahui, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan kebijakan tentang kantong plastik berbayar pada Minggu, 21 Februari 2016.

Kebijakan ini diterapkan tidak hanya di DKI Jakarta, namun juga di 21 kota lainnya di seluruh Indonesia. Namun, aturan ini sifatnya masih uji coba sehingga akan ada evaluasi tiga hingga enam bulan mendatang.

Lalu, apa dampak kebijakan plastik berbayar ini?

Menurut Dwi, sejak aturan ini berlaku, terjadi penurunan drastis terhadap permintaan kantong plastik. Para pelanggan banyak yang membawa kantong sendiri atau membeli eco bag yang disediakan toko.

“Untuk eco bag, saat ini baru pesan lagi. Stok kita kosong, karena banyak yang milih beli eco bag, daripada bayar untuk kantong plastik,”ujarnya.

Senada dengan Yuli, kasir ritel perlengkapan rumah tangga di Jakarta Selatan. Menurutnya, kebijakan plastik berbayar sudah terlihat dampaknya. “Sekarang banyak yang memilih untuk tidak pakai kantong plastik. Penurunannya sekitar 20-30%-lah,”katanya.

Sementara Vira, kasir supermarket di Jakarta Pusat mengaku, angka pembeli kantong plastik tetap mendominasi.

“Sejak pembeli harus bayar 200 rupiah untuk kantong plastik, ada beberapa yang sering bawa kantong dari rumah. Tapi kebanyakan lebih memilih bayar,” tuturnya.

Baca juga:

Andien Sayangkan Kebijakan Plastik Berbayar

Dian Ayu Enggan Bayar Kantong Plastik 

Kantong Plastik Berbayar, Apa Pendapatmu?