Perempuan Bipolar Cenderung Bunuh Diri [focused365]

Perempuan Bipolar Cenderung Bunuh Diri

PinkKorset.com, Jakarta – Perempuan dengan gangguan bipolar ternyata sering berupaya bunuh diri, ketimbang laki-laki.

Spesialis Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan Jiwa FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Nurmiati Amir, Sp.KJ(K) mengatakan, orang dengan gangguan bipolar (GB) tidak mampu mengelola stres dengan baik sehingga memicu perasaan depresi.

Perempuan lebih mudah depresi akibat perubahan hormon saat menstruasi, ketika hamil, setelah melahirkan dan memasuki masa menopause. “Depresi yang kuat, memacu orang dengan GB berupaya bunuh diri,”ujarnya saat Seminar Bipolar Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia & Abbott di Jakarta, baru-baru ini.

Menurutnya, hasrat bunuh diri pada perempuan dengan GB terjadi ketika hormon pembawa perasaan senang (serotonin) di otak menurun drastis. Alhasil, asupan obat untuk menyeimbangkan hormonpun sangat dibutuhkan.

Percobaan bunuh diri lebih banyak terjadi pada orang dengan GB tipe II. Tipe ini merupakan perpaduan kutub depresi sedikit mania dengan frekuensi sering. Perempuan lebih sering mengalami GB tipe II dengan prevalensi 4%. Sementara GB tipe I banyak terjadi pada laki-laki dengan prevalensi 1%.

Lebih lanjut, dr. Nurmiati menjelaskan, percobaan bunuh diri lebih berhasil pada depresi dua kutub (bipolar) ketimbang unipolar (depresi saja tanpa manik). “Kalau depresi tercampur sedikit hipomanik akan menambah energi sehingga lebih sukses bunuh diri,” ujarnya.

Bagaimanapun, lanjutnya, laki-laki dengan GB lebih berhasil menghilangkan nyawa, ketimbang upaya bunuh diri yang dilakukan perempuan. Ini karena perempuan lebih mungkin diselamatkan. “Laki-laki biasanya memiliki cara bunuh diri lebih ekstrem (nekat),” pungkasnya.