Perlukah Operasi Amandel? [google]

Perlukah Operasi Amandel?

PinkKorset.com, Jakarta – Amandel menjadi benteng pertahanan utama dari serangan kuman berbahaya dan polutan yang tertelan maupun terhirup. Anda perlu waspada bila organ ini berubah fungsi.

Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher RS Kanker Dharmais, Dr. dr. Cita Herawati, SpTHT-KL mengatakan, fungsi amandel adalah menampung kuman yang akan merangsang tubuh mengeluarkan antibodi untuk membunuh kuman-kuman tersebut.

Sayangnya, fungsi amandel berubah pada kondisi tertentu. Dr. Cita menambahkan, infeksi Streptococcus beta hemoliticus pada amandel bersama antibodi tubuh menghasilkan senyawa khusus (racun) dan menyebar di darah. Kuman pun dapat menempel di beberapa bagian tubuh, termasuk katup jantung.

“Makanya dapat menyebabkan rematik pada jantung, sendi dan ginjal serta peradangan lainnya,” katanya saat jumpa pers Pengobatan Paripurna Kanker Nasofaring Sahid Sahirman Memorial Hospital di Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Bila terjadi peradangan, maka amandel membengkak dan berimbas menurunnya prestasi akademik anak.

“Anak dengan amandel akan kesulitan tidur dan mengorok. Sehingga suplai oksigen ke otak berkurang dan tidur tidak pulas,” katanya lagi.

Menurut dr. Cita, bila kondisi ini kian mengganggu, amandel dapat diangkat. Tetapi bila tidak ada keluhan tidak perlu dilakukan operasi.

“Amandel mulai mengecil pada anak usia 10 tahun dan menghilang saat anak usia 12 tahun,” ujarnya.

Amandel yang mengecil dan menghilang terjadi secara alamiah ketika antibodi tubuh telah sempurna. Jika setelah usia tersebut amandel tidak hilang maka perlu dilakukan pengangkatan karena fungsinya hanya menampung kuman dan berisiko tinggi peradangan.

“Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter THT bila setahun terjadi lima kali demam akibat perdangan amandel,” pungkasnya.