Puasa Nyaman bagi Pasien Jantung Koroner [saga]

Puasa Nyaman bagi Pasien Jantung Koroner

PinkKorset.com, Jakarta – Kendala pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) ketika berpuasa adalah konsumsi obat harian. Bagaimana menyiasatinya?

Orang dengan PJK mengalami ketidakseimbangan antara suplai aliran darah koroner dengan kebutuhan jantung. Masalah ini menyebabkan rasa tidak nyaman di dada hingga nyeri dada hebat bahkan kematian. Untuk menjaga keseimbangan aliran darah koroner diperlukan konsumsi obat-obatan setiap hari.

Ahli Penyakit Jantung RS Evasari Jakarta dr. Budi Ario Tejo, SpJP, FIHA mengatakan, konsumsi obat pada pasien PJK saat berpuasa dapat disiati dengan mengubah waktunya.

“Waktu minum obat yang semula pagi atau siang hari dapat diubah menjadi saat sahur dan berbuka. Waktu minum obat malam hari biasanya tidak mengalami perubahan,” katanya di Jakarta, baru-baru ini.

Dr. Budi menambahkan, obat dengan frekuensi pemberian tiga kali atau lebih, dapat diganti dengan alternatifnya yang membutuhkan frekuensi pemberian yang lebih sedikit.

“Apabila tidak didapatkan alternatifnya, obat dapat dikonsumsi pada saat sahur, berbuka dan menjelang tidur,” ujarnya.

Kendati demikian, pasien PJK perlu memerhatikan obat yang aman dikonsumsi dalam keadaan perut kosong atau terisi. Hal ini penting untuk menjaga efektivitas obat dan mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

Selain mengonsumsi obat, pasien PJK dianjurkan berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Misalnya saja berjalan kaki, bersepeda dan berenang dengan frekuensi latihan tiga hingga lima kali seminggu dengan durasi 30 menit tiap latihan.

“Latihan saat berpuasa dapat dilakukan ketika menjelang berbuka puasa agar terhindar dehidraasi dan hipoglikemia,” ucapnya.

Kemudian dilengkapi pula dengan konsumsi gizi seimbang dengan memperbanyak sayur, biji-bijian, produk susu, dan mengurangi lemak jenuh. Pasien PJK dengan hipertensi dianjurkan mengurangi konsumsi garam hingga dua gram per hari. Sedangkan pasien PJK dengan diabetes mellitus (DM) dianjurkan memilih menu sesuai diet DM.

“Selama berpuasa pasien juga perlu berkonsultasi dengan dokter jantung,” tutupnya.