2020, Generasi Milenial Gerakkan Ekonomi RI [raconteur]

2020, Generasi Milenial Gerakkan Ekonomi RI

PinkKorset.com, Jakarta – Pesatnya pertumbuhan generasi milenial membuat populasi mereka menjadi sebuah kekuatan ekonomi baru.

Generasi milenial diperkirakan menjadi populasi terbesar di Indonesia empat tahun mendatang. Menurut Yoris Sebastian dari OMG Consulting, pada 2020, jumlah usia produktif melonjak hingga 50-60%. Kini jumlah usia produktif 15-35 tahun sudah mencapai 40%.

Hal ini diperkuat data Badan Pusat Statistik (BPS) lewat data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2014 – 2015, yang menyebutkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 254,9 juta jiwa. Dimana jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 128,30 juta jiwa.

Sementara lewat survei kumpulan data obrolan di Twitter yang dilakukan Provetic selama dua bulan mulai 1 Desember sampai 31 Januari 2016, menghasilkan rentang usia 20 – 24 tahun menjadi usia user terbesar (45%) dari total responden sebanyak 4670 akun.

Dengan pertumbuhan tersebut, maka untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, satu generasi muda akan sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi di Indonesia.

“Mereka menentukan mau dibawa ke mana arah perekonomian kita pada lima tahun mendatang. Untuk itu kita harus benar-benar mendalami karakter dan gaya hidup mereka, agar tidak menjadi malapetaka bagi kita,”ujarnya.

Dari survei Provetic, terlihat skala prioritas dari keinginan generasi milenial. Selain memasukkan ‘memiliki rumah’ dan ‘bisnis’ di Top Wish List; perilaku konsumtif untuk belanja, traveling, membeli tiket konser dan film juga menjadi prioritas utama.

Dengan populasi yang besar serta perkembangan teknologi digital yang semakin canggih, maka milenial ikut membangun ekonomi lewat dunia digital. “Tumbuhnya ekosistem digital ikut membangun kekuatan ekonomi baru, ujar Iwan Setyawan, CEO Provetic.

Pemerintah, melalui Badan Ekonomi Kreatif juga telah mendukung langkah kaum milenial lewat peta jalan e-commerce. Penetapan ini menjadi program nasional yang diluncurkan akhir Januari 2016. Menurut data Departemen Perdagangan RI, pada tahun 2016, nilai bisnis eCommerce di Indonesia diperkirakan bisa mencapai  Rp 120 triliun, dan bisa mencapai Rp 140 triliun dan dalam tiga tahun ke depan.