Bahaya Sabun dan Pembalut Antiseptik [remedies]

Bahaya Sabun dan Pembalut Antiseptik

PinkKorset.com, Jakarta – Para perempuan kerap menggunakan sabun dan pembalut antiseptik untuk mengatasi aroma khas vagina. 

Vagina mengandung bakteri Lactobacillus (L. crispatus) yang menghasilkan asam laktat untuk menjaga keseimbangan flora. Untuk menangkis aroma khas dari asam laktat ini, perempuan biasanya menggunakan sabun maupun pembalut antiseptik.

Namun, sabun dan pembalut antiseptik tersebut ternyata berbahaya untuk organ intim perempuan.

Kepala Divisi Uroginekologi RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, dr. Harry Parathon, Sp.OG(K) mengatakan, penggunaan antiseptik untuk menghilangkan aroma tak sedap ini justru mengganggu keseimbangan flora vagina.

Menurutnya, bakteri Lactobacillus menghasilkan asam laktat dengan tingkat asam (pH)4. Kondisi ini mencegah bakteri patogen, jamur dan virus berkembang biak.

Dengan penggunaan antiseptik, maka bakteri Lactobacillus di vagina menjadi mati. Suasana asam pun terganggu menjadi basa, sehingga muncullah berbagai penyakit seperti kandida/jamur, infeksi dari luar vagina, dan sebagainya.

“Ngapain vagina dimanipulasi dengan sabun atau pembalut antiseptik. Alaminya, vagina sudah sehat,” katanya di Jakarta, baru-baru ini.

Saat mengalami menstruasi atau tengah berhubungan seksual, pH vagina bisa meningkat.
Inilah yang membuat aroma vagina menjadi menyengat dan amis. Tetapi kondisi tersebut masih normal.

Aroma tak sedap pada vagina secara alami dipicu zat aktif Lisozim yang muncul ketika menstruasi dan setelah melahirkan. “Lisozim berguna mencegah infeksi,” ucap Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba.

Secara alamiah, Lisozim melindungi dari infeksi saat dinding rahim luka, luruh dan penyembuhan setelah 5 hari. “Vagina kalau enggak bau berarti enggak normal,” pungkasnya.