WHO Sorot Hepatitis di Asia Tenggara [belmarrahealth]

WHO Sorot Hepatitis di Asia Tenggara

PinkKorset.com, Jakarta – Badan kesehatan dunia WHO fokus pada upaya menekan penyebaran kasus hepatitis di Asia Tenggara. 

Hepatitis telah merenggut nyawa manusia yang tidak sedikit.  Sebanyak 620 ribu orang meninggal per tahun akibat infeksi hepatitis B. Sedangkan pasien infeksi kronis akibat hepatitis C sejumlah 150 juta orang. Diantara mereka lebih dari 350 ribu orang meninggal per tahun karena penyakit ginjal yang berkaitan hepatitis C.

WHO Representative to Indonesia Dr. Jihane Tawilah menuturkan, hepatitis viral adalah masalah kesehatan masyarakat dengan skala sama besar dengan HIV, tuberkulosis dan malaria.

“Di seluruh dunia perkirakan ada 2 miliar orang terinfeksi hepatitis B dan lebih dari 360 juta orang dengan infeksi hati kronis,” katanya pada Workshop on Developing The Regional Action Plan For Hepatitis di Jakarta, Selasa (26/4/2016).

Asia Tenggara pun kini menjadi fokus penekanan jumlah pasien hepatitis.  Mengapa?

Di wilayah ini tercatat 100 juta orang hidup dengan hepatitis B kronis dan 30 juta hepatitis C kronis. Setiap tahun terjadi 300 ribu kematian terkait hepatitis B dan 1,4 juta kasus muncul. Untuk hepatitis C ada 500 ribu kasus baru dan 160 ribu kematian per tahun. Sayangnya, 65% orang dengan hepatitis B viral kronis dan 75% hepatitis C  viral tidak menyadari dirinya terkena penyakit tersebut.

Terkait hal ini, Indonesia memprakarsai dua resolusi World Health Assembly (WHA), yaitu resolusi 63.18 (2010) dan Resolusi 67.6 (2014).

Kedua resolusi ini menyerukan, setiap negara diharapkan mengembangkan dan menerapkan strategi nasional pengendalian hepatitis secara multisektoral serta terkoordinasi. Hal ini bertujuan mencegah, mendiagnosis dan mengobati hepatitis sesuai dengan epidemi suatu wilayah.