PinkKorset.com, Jakarta – Resistensi antimikroba adalah masalah kesehatan yang berkembang menjadi ancaman serius terhadap kemanan global. Perlu ada strategi khusus untuk menanganinya.
Hal ini semakin mengkhawatirkan karena tak hanya terjadi pada manusia, namun juga hewan dan tanaman. Sebab itulah perlu ada pendekatan ‘One Health’ yang melibatkan sektor kesehatan, pertanian, serta lingkungan.
“Butuh manajemen koordinasi lintas sektor antara kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan keamanan pangan dengan melibatkan trans-disiplin keilmuan,” kata Imron Suandy, DVM., MVPH. dari Direktoran Kesmavet Kementerian Pertanian.
Selain Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan juga memiliki rencana masing-masing untuk mengendalikan laju resistensi antimikroba di Indonesia. Mereka sepakat menggunakan pendekatan ‘One Health’.
Pemerintah, bersama 11 negara Asia Pasifik lainnya, juga menyepakati kerjasama pengendalian resistensi antimikroba dan penguatan program melalui Rencana Aksi Nasional yang sejalan dengan Rencana Aksi Global milik Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Komitmen inni telah dicanangkan dalam pertemuan para menteri kesehatan 12 negara Asia Pasifik, baru-baru ini di Tokyo oleh WHO Regional Asia Tenggara (SEARO), Regional Pasifik Barat (WPRO), serta sejumlah kementerian di Jepang.
