Sukses tak Hanya Bermodal Kecerdasan [revolutionflame]

Sukses tak Hanya Bermodal Kecerdasan

PinkKorset.com, Jakarta – Dalam persaingan dunia kerja, hampir setiap orang dituntut memiliki kecerdasan intelektual. Namun nyatanya, kecerdasan saja tak cukup untuk meraih kesuksesan.

Kurangnya sisi kebajikan yang dimiliki generasi baru dalam menghadapi dunia kerja menjadi masalah di Indonesia. Sebab sejak menempuh jalur pendidikan, mereka lebih mengutamakan gengsi dibanding kejujuran.

Nilai tinggi dianggap sebagai acuan, sehingga berujung pada kecurangan dalam ujian. Kualitas lulusan dari tahun ke tahun kian menyangsikan. Perusahaan pun meragukan kemampuan fresh graduate dan menetapkan pengalaman sebagai syarat perekrutan.

Menurut pakar pendidikan Prof. Dr. Arief Rachman M.Pd, hal ini menjadi tanggung jawab pembangunan pendidikan. Ini artinya seluruh pilar, termasuk akademisi dan pebisnis, ikut terlibat.

“Para lulusan ini harus memiliki delapan kebajikan intelektual guna menghadapi persaingan global,” ungkapnya. Apa delapan pilar kebajikan intelektual tersebut?

  1. Intellectual Autonomy, yakni kemampuan kemandirian dalam bekerja dan tahan banting dalam menghadapi kesulitan.
  2. Intellectual Emphaty, memiliki rasa empati terhadap sesama.
  3. Intellectual Courage, sebuah keberanian melejitkan karir dan menciptakan lapangan pekerjaan.
  4. Intellectual Confidence in Reason, rasa percaya diri terhadap sesuatu yang diyakini.
  5. Intellectual Perseverance, ketekunan dalam menggeluti bidang pekerjaan.
  6. Intellectual Sense of Justice, rasa keadilan dalam setiap pemutusan dan memperlakukan orang lain.
  7. Intellectual Humility, memiliki sikap kerendahan hati setelah berada di posisi tertinggi.
  8. Intellectual Integrity, memiliki integritas, kejujuran dan ketulusan terhadap pekerjaan.

Dr. Arief menambahkan Intellectual Agility sebagai pelengkap kebajikan intelektual yang harus dimiliki. Sebuah kemampuan untuk menghadapi perubahan dan toleransi terhadap ketidakpastian serta berani menghadapi kegagalan.