Tinta Tato Bisa Picu Kanker? [slodive]

Tinta Tato Bisa Picu Kanker?

PinkKorset.com – Tinta yang digunakan untuk tato ternyata bisa menimbulkan masalah, bahkan membahayakan kulit karena sifatnya yang karsinogenik.

Studi European Chemicals Agency (ECHA) menemukan, pewarna dalam tinta tato bisa menyebabkan kanker. Beberapa melaporkan efek seperti keracunan hingga gatal yang sakit selama bertahun-tahun begitu tinta masuk ke bawah kulit.

Menurut ECHA, yang paling berbahaya adalah tinta merah. Namun, tinta hijau, hitam dan biru, juga bisa menimbulkan bahaya secara signifikan.

Jika ditanggapi serius, laporan ini bisa berdampak besar bagi industri tato, bahkan ada kemungkinan Uni Eropa (UE) melarangnya.

Saat ini, tidak ada regulasi mengenai tinta tato di EU. Namun sudah ada permintaan untuk menganalisa risikonya, dampak sosial dan ekonomi, serta butuh tidaknya aksi berskala UE jika memang harus dibatasi. Namun ECHA menegaskan, takkan ada pengaruhnya jika praktik tato tersebut higienis.

Presiden Tattoo and Piercing Industry Union di United Kingdom (UK) Rick Stevens menyalahkan banyaknya tinta murah dari Tiongkok yang digunakan di UE saat ini. Selain tak ada regulasinya, juga tak diperiksa apakah tinta tersebut aman. Apalagi, tempat tato juga tak diregulasi pemerintah meski kian banyak orang bertato.

BPOM Amerika Serikat (FDA) juga memperingatkan bahaya tinta tao. Di situsnya, FDA mengungkapkan kemungkinan alergi terhadap tinta tato. Baik setelah ditato maupun bertahun-tahun kemudian. Seperti ECHA, FDA juga mencatat keluhan akibat tato terbanyak adalah gatal-gatal dan peradangan.

Saat ini, National Center for Toxicological Research (NCTR) di Arkansas, AS, sedang menggelar studi mengenai tinta yang digunakan di tempat-tempat tato negara tersebut. Mereka mencari tahu komposisi kimianya, keamanan jangka pendek dan panjang, hingga reaksi terhadap pigmen dan cahaya.

Situs Truth About Cancer mencatat, terdapat 10% pengguna tato yang melaporkan reaksi parah karena tintanya. Seperti gatal-gatal dan infeksi yang berlangsung hingga lebih dari empat bulan. Situs ini memuat studi dari Copenhagen University Hospital yang menemukan zat kimia karsinogenik di 13 dari 21 tato umum UE.

Bahkan pada pigmen paling umum, hitam, juga ditemukan zat kimia beracun yang berkaitan dengan kanker. Jika UE kemungkinan akan meregulasi tato, FDA tidak mengindikasikan demikian dalam waktu dekat dan takkan membuat pengumuman apapun hingga seluruh hasil ujinya keluar.