Ubah Persepsi Perempuan di Bidang Sains

PinkKorset.com, Jakarta – Sebuah gerakan bertajuk #ChangeTheNumbers hendak mengubah persepsi perempuan yang bergerak di bidang sains.

Data UNESCO menunjukkan, jumlah ilmuwan perempuan baru mecapai 30% dari keseluruhan ilmuwan dunia. Jumlah, peran dan pengaruh perempuan dalam dunia sains telah mengalami perubahan, tetapi tidak berjalan secepat yang diharapkan.

Di Indonesia, berdasarkan data LIPI, rasio jumlah peneliti saat ini hanya 90 peneliti berbanding dengan sejuta penduduk. Rasio ini masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain. Di India saja, 140 peneliti untuk sejuta penduduk.

Negara maju seperti Amerika Serikat memiliki rasio lima ribu peneliti per satu juta penduduk. Bisa disimpulkan, masih ada perseepsi yang mengindikasikan sains bukanlah dunia yang ramah untuk kaum perempuan.

CEO dan Managing Director Lipotek Pty Ltd Canberra sekaligus L’Oréal-UNESCO FWIS 2004 International Fellow, Dr Ines Atmosukarto mengatakan, menjadi ilmuwan perempuan tentu ada tantangan tersendiri.

Salah satunya, tak ada jam kerja tetap. Ilmuwan harus stand by ketika penelitian berlangsung. Sehingga muncul stereotip ketika berkeluarga maka hentikan karir penelitian dan sebaliknya, tak bisa berkeluarga jika ingin jadi ilmuwan perempuan.

“Persepsi masyarakat menunjukkan, dunia penelitian dan keluarga tak dapat berjalan beriringan,” papar ilmuwan perempuan ini. Ia menyebut dukungan keluarga dan passion membuatnya bisa menjalankan kedua hal tersebut secara beriringan.

Senada, Dr. Fenny M. Dwivany yang Associate Profesor Biologi Molekuler di ITB dan L’Oréal-UNESCO FWIS 2007 International Fellow mengatakan, seorang ilmuwan tak boleh patah semangat, terus bertanya, terus mencari jalan keluar.

“Jatuh bangun menjadi seorang ilmuwan perempuan di Indonesia biasanya berhubungan dengan pendanaan dan ketersediaan infrastruktur,” terangnya. Dr Fenny yakin, sains butuh perempuan karena kaum hawa biasanya tekun.

Kedua ilmuwan perempuan ini berbicara dalam acara bincang-bincang oleh L’Oréal Indonesia dalam rangka kampanye global #ChangeTheNumbers untuk melakukan gerakan yang dapat memperbaiki persepsi publik mengenai ilmuwan perempuan.

”L’Oréal percaya, dunia membutuhkan sains dan sains membutuhkan perempuan,” kata Melanie Masriel, Head of Communications, PT L’Oréal Indonesia.

Ikut berpartisipasi demi perempuan dalam bidang sains dengan membuka situs www.Fwis.fr dan mendaftarkan diri untuk menyebarkan kampanye dan membantu mengubah jumlah ilmuwan perempuan.