Vox Pop Soal Aturan Ganjil Genap [rappler]

Vox Pop Soal Aturan Ganjil Genap

PinkKorset.com, Jakarta – Hampir sepekan uji coba pembatasan kendaraan ganjil genap digelar di Jakarta. Bagaimana tanggapan warga DKI?

Seorang karyawati swasta di Jakarta Selatan, Pita, menilai uji coba pembatasan kendaraan berdasarkan plat nomor ini cukup mengurangi kepadatan lalu lintas. “Sejauh ini yang saya lihat cukup berhasil. Kemacetan jauh lebih berkurang,”ujarnya kepada PinkKorset.com.

Ia membandingkan dengan aturan sebelumnya, yakni three in one. Menurutnya, pada aturan three in one, volume kendaraan tidak berkurang, karena semua boleh masuk ke kawasan, asalkan berisi tiga orang.

“Berbeda pada aturan ganjil genap, ada kendaraan yang tidak boleh masuk. Volume kendaraan berkurang, macet juga berkurang,”katanya.

Kendati harus berangkat lebih pagi bila tanggal genap sedang berlaku, pemilik kendaraan berplat ganjil ini mengaku sejak aturan ini diuji coba, jalan protokol tidak sepadat biasanya. Ia pun berharap, aturan ini bisa diterapkan secepatnya.

Pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan aturan pembatasan kendaraan ganjil genap untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.

Sebelum diberlakukan pada 30 Agustus 2016 mendatang, aturan ini diuji coba sejak 27 Juli kemarin. Pengawasan dilakukan di 15 titik, mulai dari Bundaran Patung Kuda, Bank Indonesia, Sarinah, Bundaran HI, Imam Bonjol, Bundaran Senayan, CSW hingga Simpang Kuningan.

Pada pukul 07.00-10.00 dan pukul 16.00-20.00 WIB, kendaraan dengan nomor plat ganjil boleh melintas pada titik yang ditentukan di tanggal ganjil, sedangkan kendaraan bernomor plat genap beroperasi pada tanggal genap.

Kendati mengurangi kemacetan di jalan protokol, aturan ini dinilai memicu penumpukan kendaraan di jalan alternatif, saat jam operasional aturan berlaku.

“Pada jam tersebut, kemacetan sebenarnya pindah ke jalur lain. Jadi sebenarnya ini hanya memindahkan kemacetan.” tutur Erwin Roberto Simanjuntak, pemilik kendaraan lain.

Ia pun mengkhawatirkan permasalahan baru yang muncul, yakni adanya pihak yang memanipulasi plat nomor dan memunculkan peluang bisnis bagi para oknum pemalsu plat nomor.

Hal senada diungkapkan Ellen. Menurutnya, aturan ganjil genap memberi peluang orang untuk melakukan cara-cara tertentu agar bisa lolos saat pengawasan. “Oleh sebab itu, saya tidak menyetujui jika peraturan ini dibuat permanen.”

Ellen dan Erwin pun mengaku memiliki beberapa mobil dengan plat nomor berbeda, sehingga aturan tersebut tak mempengaruhi aktivitas mereka.