Waspada dan Kenali Gejala Demam Berdarah [mayoclinic]

Waspada dan Kenali Gejala Demam Berdarah

PinkKorset.com – Di musim hujan seperti ini, penyakit-penyakit yang dibawa oleh nyamuk seperti Demam Berdarah biasanya marak. Berikut cara mudah mengenali gejala Demam Berdarah.

Kematian akibat Demam Berdarah (DB) pada umumnya terjadi di fase syok. Penyaki ini telah menelan korban meninggal hingga 108 jiwa selama setahun terakhir. Jumlah kasus penderita tercatat sebanyak 8.487 orang.

Angka ini masih tinggi, meski mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti ini memiliki dua tipe. Demam Dengue yang tergolong ringan dan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dikategorikan berat.

Gejala infeksi virus dengue yaitu demam tinggi lebih dari 38,5 C kurang dari tujuh hari. Ruam kulit, nyeri kepala, nyeri belakang mata, nyeri otot dan nyeri sendi. Pada anak bisa mual, muntah, nyeri perut, bahkan diare.

Apabila hal itu terus berlanjut sampai mimisan dan muntah kehiitaman, waspadalah karena itu pertanda DBD berat. Tanda bahaya yang perlu anda ketahui adalah fase pertama, yakni demam tinggi yang mendadak.

“Apabila demam sudah mencapai hari ketiga, itu berbahaya,” tutur Prof. Dr. Sri Rezeki S Hadinegoro Sp.A (K)  pada acara peluncuran gerakan melawan DBD, Rabu (3/2/2016).

Setelah lewat tiga hari dan suhu mulai turun tapi tak ada perbaikan kondisi, maka itulah fase syok atau kritis. Tubuh menolak makanan dan minuman, muntah terus menerus, serta nyeri perut hebat.

Perubahan perilaku pun terjadi. Badan lemas, selalu ingin tidur, dan bahkan sampai pendarahan.

“Pada anak perubahan sikap akan terlihat, di saat keceriaan dan semangat bermainya tiba-tiba pudar seketika. Sehingga para ibu dapat mendeteksi penyakit DBD dan mengerti cara mengatasinya” ujarnya.

Penting untuk mengenali tanda bahaya agar bisa mendeteksi sedini mungkin terhadap fase syok. Apalagi pada anak, yang sering tidak sadar karena usianya yang belum mengerti. Sehingga orang tualah yang berperan penting mendeteksi penyakitnya.