Waspada Pneumonia Pada Anak [thejournal]

Waspada Pneumonia Pada Anak

PinkKorset.com, Jakarta – Pneumonia merupakan penyakit menular penyebab kematian tertinggi pada balita di dunia. Di Indonesia, angkanya cukup signifikan.

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung kecil yang disebut alveoli yang berisi udara ketika bernafas. Ketika seseorang terkena pnemonia, alveoli dipenuhi nanah dan cairan yang menyebabkan asupan oksigen terganggu.

Gejalanya adalah batuk disertai sesak napas, karena alveoli atau bagian ujung paru yang menjadi tempat pertukaran udara kotor dan bersih, tertutup lendir (mukus) yang susah dikeluarkan.

“Anak sesak napas dengan napas cepat dan terengah-engah menandakan ia tengah mencoba menarik oksigen lebih banyak, menyebabkan tarikan dinding ke dalam,” tutur dokter spesilias respirasi  anak dari FK Unpad dan RS Hasan Sadikin Bandung Prof. dr. Cissy B. Kartasasmita SpA(K).

Untuk memastikan pneumonia pada anak bisa dilakukan hitungan napas cepat. Batasan napas cepat bagi anak di bawah usia dua bulan adalah kurang dari atau sama dengan 60 per menit, usia 2-12 bulan 50 per menit, usia 12-59 bulan 40 per menit.

Kasus pneumonia diperkirakan 3,55% dari jumlah balita di Indonesia. Jumlah balita di Indonesia sendiri sekitar 10% dari seluruh penduduk.

Penyebab pneumonia adalah mikroorganisme termasuk virus, bakteri dan jamur.  Bakteri streptococcus pneumoniae merupakan bakteri penyebab paling umum pneumonia pada anak. Sedangkan dari jenis virus adalah RSV (respiratory syncytial virus).

Ada berbagai cara kuman mencapai jaringan paru seperti inhalasi melalui udara ketika batuk atau bersin, aspirasi kuman yang ada di tenggorokan, melalui aliran pembuluh darah, langsung dari infeksi dekat paru-paru atau trauma menusuk paru-paru.

Polusi udara dalam ruangan, rumah yang penuh sesak serta orang tua yang merokok menjadi faktor risiko pneumonia.