6 Desainer Lokal Bakal Meriahkan NYFW 2018

PinkKorset.com, Jakarta – Sejumlah desainer Indonesia akan memeriahkan panggung New York Fashion Week 2018.

Bila ajang pekan mode internasional ini biasanya diisi oleh  para desainer dan label tingkat dunia seperti Ralph Lauren, Elle, Michael Kors, Marc Jacobs, Calvin Klein, Coach dan Proenza Schouler, maka kini enam desainer ternama Indonesia akan unjuk gigi.

Mereka adalah Dian Pelangi, Barli Asmara, Vivi Zubedi, Catherine Njoo, Melia Wijaya, dan Doris Dorothea.

Keenam desainer yang tergabung dalam Indonesia Diversity ini akan memamerkan karyanya di hadapan publik kota New York dalam New York Fashion Week: First Stage.

Bertempat di The Dream Downtown, New York, masing-masing desainer tersebut akan menampilkan 12 koleksi terbaru pada 7 September 2017 mendatang.

Sebut saja Barli Asmara yang merilis koleksi bertajuk ‘Canities Subita’. Terinspirasi dari Marie Antoniette, Barli akan menghadirkan busana klasik dengan potongan off shoulder. Ia akan mengedepankan detil unsur tali, korset, kancing bungkus, ruffle, hingga over long sleeves.

“Tren 2018 akan banyak menggunakan off shoulder. Jaman Marie Antoniette juga banyak menggunakan tali dan unsur detail yang coba aku gabungkan di sini. Potongan serong dan block, serta penggunaan material lace juga sangat terkenal di abad ke-19,” tutur Barli.

Sementara desainer modest wear Dian Pelangi yang sudah mengikuti gelaran ini sebanyak dua kali, akan menghadirkan koleksi busana akulturasi budaya Indonesia dan Amerika, terinspirasi dari buku Human of New York. “Aku ingin mewakili karakteristik orang-orang yang ada di New York lewat padu padan batik dan tenun khas Dian Pelangi dengan gaya urban serta street style khas New York, katanya.

Desainer modest wear lainnya, Vivi Zubedi akan memamerkan koleksi abaya dengan sentuhan tenun khas Indonesia. “Saya mencoba memadu padan muslim wear dengan kain khas Indonesia. Saya pakai tenun, masih dengan konsep abaya. Semuanya masih memakai kain-kain Indonesia,” jelas Vivi.

Adapun desainer Catherine Njoo akan mengangkat batik prada Bali yang berhiaskan payet, manik-manik, dan bordir emas bergambar tarian Legong. Koleksi busana bersentuhan feminin dengan aksen kerah shanghai tersebut akan dipadankan dengan headpiece handmade milik Grace Lim.

Cerita rakyat Surabaya, yakni Sawunggaling akan coba diangkat desainer Melia Wijaya dalama karyanya. Sawung berarti ayam jantan dan Galing berarti merak jantan. Sifat ketegasan, kreatif, kokoh, penuh energi, dan setia pada sang tokoh diterjemahkan pada busana berwarna natural, merah, hitam kehijauan, dan coklat pada material tulle, duchess printing embroidery 3D.

Terakhir adalah desainer tas Doris Dorothea, yang akan menampilkan koleksi tas premium yang terbuat dari kulit.