Bahagia Kok Selingkuh?

PinkKorset.com – Ini yang perlu Anda ketahui. Mengapa mereka yang mengaku sedang menjalani hubungan bahagia, tapi masih saja berselingkuh.

Ketika seseorang berselingkuh, kita cenderung berasumsi ada pihak yang bersalah. Mungkin si suami tak begitu mencintai istrinya? Mungkinkah si istri tak begitu suka meladeni sang suami? Apakah mereka memang hanya terpaksa menikah?

Memang kadang hal-hal tersebut di atas terjadi. Anda pun bersyukur tak mengalami hal ini dengan suami dan rumah tangga adem ayem. Jangan salah. Perselingkuhan bisa terjadi dalam setiap situasi rumah tangga, yang bahagia sekalipun.

Terdengar aneh dan tak logis. Lagipula jika membuat komitmen sekelas pernikahan berarti Anda berdua saling mencintai, bukan? Bagaimana mungkin Anda memalingkan wajah dan hati nurani untuk berselingkuh, menyakiti hati orang tercinta?

Pertanyaan bagus. Senior VP YourTango Melanie Gorman menanyakan ini ke sekelompok pakar. Mengapa pasangan bahagia selingkuh? Para pakar percintaan Moshe Ratson, Helen Fisher, Samantha Burns dan Rita DeMaria, menjawabnya.

Mencoba Mengingat Suatu Perasaan

Ini bukan berarti dia ingin menarik diri dan memutuskan hubungan dengan Anda. Ia hanya ingin menemukan sesuatu dalam dirinya yang dirasa hilang. Mungkin bisa kebebasan, passion atau hasrat akan sesuatu, bisa pula hal yang benar-benar berbeda. Dalam prosesnya ia menyakiti Anda karena mencarinya di luar hubungan tersebut dan ini bukan berarti ia tak merasa bahagia. Mungkin hanya malu mengakui bahwa ia membutuhkan sesuatu.

Ada Dalam Diri Manusia

Perselingkuhan ada dalam setiap budaya di seluruh dunia. Tentunya ada alasan mengapa manusia melakukannya. Sebagaimana pernah dilakukan risetnya, perselingkuhan ada dalam diri manusia. Sebuah sifat yang human nature. Secara biologi, ini disebut strategi reproduksi ganda. Sederhananya, ada kebutuhan evolusi untuk menciptakan hubungan cinta yang langgeng. Meski masyarakat masih mengecam perselingkuhan, sayangnya, selingkuh ada dalam DNA manusia.

Yah.. Terjadi Begitu Saja

Cinta membuat seseorang rentan (vulnerable). Pada satu momen, manusia akan tergoda. Entah oleh kasir cantik di supermarket, rekan kerja yang suka mendengarkan curhatan, hingga mantan jaman kuliah. Perasaan tersanjung dan tertarik pada lawan jenis itu wajar. Kesalahan terjadi saat ada kesempatan, seperti ketika Anda mengalami hari buruk atau bertengkar hebat dengan pasangan. Ini bukan alasan! Selingkuh adalah pilihan yang Anda buat, biasanya saat sedang tidak berpikir lurus.

Sangat penting memahami perselingkuhan bisa terjadi pada siapa saja. Jangan merasa aman saja dengan rumah tangga Anda karena bisa jadi tanda-tandanya terlewat. Kunci terpenting adalah komunikasi. Bicarakan semuanya dan biasakan berorientasi mencari solusi, bukan saling tuding siapa yang salah.