Benarkah Triclosan tak Baik? [independent]

Benarkah Triclosan tak Baik?

PinkKorset.com – Bahan kimia ini umum terdengar di telinga Anda karena digunakan di berbagai produk pembersih seperti sabun dan pasta gigi. Namun ternyata, Amerika Serikat (AS) sudah melarangnya sejak 2016.

Badan POM AS (FDA) melarang triclosan pada sabun mandi dan cuci tangan pada September 2016 karena kaitannya dengan gangguan hormon, asma, dan masalah kesehatan lainnya. Namun selain di AS, seluruh dunia masih menggunakan zat kimia ini dalam membuat sabun, lotion, kosmetik, wadah makanan, pasta gigi, dan banyak lagi.

Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, apakah kita harus berhenti menggunakan zat kimia antibakteri? Lebih dari 200 ilmuwan internasional, profesional medis dan pejabat pemerintahan sepakat jawabnya adalah ya.

Dalam sebuah pernyataan berjudul ‘The Florence Statement on Triclosan and Triclocarban’, produk antimikroba yang sudah umum tak memiliki benefit pada kesehatan sebagaimana yang kita pikirkan. Bahkan beberapa zat antibakteri bisa merusak kesehatan manusia dan lingkungan hidup.

Mereka menyarankan masyarakat untuk menghindari penggunaan triclosan, triclocarban dan zat kimia antibakteri lainnya. Bukti menunjukkan, zat semacam ini sebaiknya jarang digunakan serta telah diuji yang membuktikan aman untuk tujuan tertentu. Padahal saat ini, triclosan digunakan pada ribuan produk.

Profesional medis dan FDA menyatakan, zat kimia tersebut diatas tak lebih baik dalam membunuh bakteri ketimbang sabun biasa dan air. Bahkan menggunakannya bisa meningkatkan bakteri ‘superbug’ yang kebal (resistan) terhadap antibiotik.

Zat kimia seperti triclosan dan triclocarban bisa menimbun di dalam tubuh dan mengganggu hormon. Ini berujung pada berbagai masalah, termasuk diantaranya pubertas lebih awal. Zat ini bisa ditemukan pada darah dan urin penggunanya.

“Triclosan bisa membahayakan reproduksi dan perkembangan, serta menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang,” kata David Andrews, Ph.D, ilmuwan senior di Environmental Working Group (EWG) yang ikut menulis penelitian ini. Ia menyayangkan penggunaan kedua zat itu yang masih sangat umum ditemukan.