PinkKorset.com – Sayangnya, meski Anda benci berdandan, ada kaitan antara fesyen dan karir. Namun bukan seperti yang Anda pikirkan.
Dalam sebuah event baru-baru ini di New York City, mentor acara Project Runway dan pelaku industri fesyen Tim Gunn membicarakan pentingnya penampilan. Seperti dirinya yang selalu mengenakan setelan jas dan ternyata hal ini membantunya tenang saat tampil di hadapan publik.
“Saya percaya kekuatan dan kepantasan semiotik,” ujarnya. Dalam hal ini yang ia maksud adalah busana dan aksesoris yang dikenakan, serta cara merawat diri akan mengirimkan pesan bagaimana seseorang ingin dipandang oleh dunia.
Menurut Gunn, ini adalah tanggung jawab yang sangat penting dan setiap orang harus menyadarinya. “Saya tak peduli bagaimana (caranya), yang penting mereka melakukannya,” imbuhnya. Dalam hal ini, Gunn ada benarnya.
Sebuah riset pada 2015 menunjukkan, busana formal seringkali dikaitkan dengan kemampuan proses secara abstrak yang lebih tinggi. Berbusana formal menginspirasikan pemikiran kreatif tertuama ketika pada subyeknya merasa mereka berbusana lebih baik ketimbang orang di sekelilingnya.
Dengan kata lain, berbusana resmi membantu Anda fokus pada gambaran yang lebih besar. Juga ketika sedang butuh mencari solusi, hal tersebut membantu seseorang thinking outside the box. Selain membuat bos Anda kagum jika dilakukan pada Jumat yang biasanya casual Friday.
Terpenting dari temuan ini adalah pengaruhnya terhadap status sosio-ekonomi seseorang. Artinya jika Anda menjaga penampilan, akan ada keuntungan yang melebihi harta yang dimiliki. Studi lain yang dipublikasikan Journal of Applied Social Psychology juga menyebut korelasi antara pakaian dan kepercayaan diri.
“Orang yang berbusana baik biasanya merasa diri mereka kompeten dan rasional,” demikian studi itu. Sebaliknya, orang yang berbusana informal merasa mereka santai (laid back) dan ramah (friendly). Meski ini sifat yang baik, keduanya tidak dikaitkan dengan karir yang memiliki kekuasaan (power) besar.
