Hadirnya Versi Live Anime Futuristik

PinkKorset.com – Versi live (live action) dari komik Jepang (manga) ternama ini akhirnya hadir. Aktris seksi Scarlett Johansson didaulat sebagai pemeran utamanya.

Di suatu tempat masa depan, kehidupan manusia berkaitan erat dengan cybernetics yang meningkatkan kemampuan dasar seperti penghilatan, kekuatan, dan intelejensia. Salah satu pengembang utamanya adalah Hanka Robotics, yang sibuk melakukan proyek rahasia untuk mengembangkan tubuh mekanis atau ‘shell’ yang berintegrasi dengan otak manusia.

Mira Killian (Scarlett Johansson), korban selamat dari peristiwa terorisme cyber kehilangan orangtuanya dalam tragedi tersebut. Ia terpilih menjadi subyek tes karena tubuhnya rusak. CEO Hanka, Cutter (Peter Ferdinando) memutuskan untuk menggunakan tubuh Mira meski ditentang oleh salah satu perancangnya, Dr. Ouelet (Juliette Binoche).

Setahun kemudian, Mira sudah bergelar Mayor dan bekerja di biro antiterorisme Section 9. Rekan kerjanya antara lain Batou (Pilou Asbæk) dan Togusa (Chin Han), di bawah pimpinan Chief Daisuke Aramaki (Takeshi Kitano). Mereka sukses mengatasi serangan teroris dalam konferensi bisnis Hanka dan membunuh robot geisha.

Mira mengalami sejumlah halusinasi yang menurut Dr. Ouelet hanyalah gangguan kecil. Namun ternyata, ia mulai terganggu karena tak tahu banyak soal masa lalunya. Mira juga akhirnya tahu, si robot geisha dikendalikan oleh kekuatan misterius bernama Kuze. Ia pun melanggar protokol untuk mencari jawaban mengenai Kuze.

Sementara Kuze sudah balik mengancam Section 9 dan Dr. Ouelet juga menjadi sasaran pembunuhan. Siapa sebenarnya Kuze dan apa yang ia inginkan? Apakah Mira berhasil mengingat masa lalunya?

Film ini diangkat dari manga berjudul sama yang sudah mendunia. Penggemarnya sudah menanti versi live ini, meskipun sempat terjadi kontroversi karena Scarlett Johansson akan memerankan tokoh  yang digambarkan memiliki fisik orang Jepang. Sudah ada versi animenya pada 1995, sempat menyusul beberapa sekuel dan versi barunya pada 2015.

Meski ada perbedaan dari versi animenya, visual film ini mampu mendeskripsikan masa depan futuristik. Tampilan futuristik sebuah kota di Jepang sangat memukau. Namun skenarionya tergolong sedikit lemah dan sepertinya memang dibuat agar juga bisa disaksikan penonton cilik. Tak ada kompleksitas seperti yang disajikan versi manga dan animenya.

Tak ada perubahan signifikan dari segi penamaan tokoh, meski agak aneh rasanya mendengar nama Jepang menempel pada wajah Barat. Pada akhirnya, film ini adalah sebuah bentuk hiburan yang layak tonton.

Ghost in the Shell

Sutradara: Rupert Sanders

Produser: Avi Arad, Ari Arad, Steven Paul, Michael Costigan

Skenario: Jamie Moss, William Wheeler, Ehren Kruger berdasarkan ‘Ghost in the Shell’ oleh Masamune Shirow

Pemeran: Scarlett Johansson, Takeshi Kitano, Michael Pitt, Pilou Asbæk, Chin Han, Juliette Binoche

Produksi: DreamWorks Pictures, Reliance Entertainment, Arad Productions, Shanghai Film Group Corporation, Huahua Media

Distribusi: Paramount Pictures