Ini Penyebab Kematian Tertinggi di Dunia [easyhealthoptions]

Ini Penyebab Kematian Tertinggi di Dunia

PinkKorset.com – Di tengah turunnya kematian akibat penyakit menular dan kelahiran prematur di seluruh dunia, kematian akibat faktor berikut ini justru meningkat.

Riset Global Burden of Disease melaporkan, terdapat lebih dari 300 penyebab kematian, penyakit dan luka di dunia. Sebanyak 72,3% dari 54,7 juta kematian di seluruh dunia pada 2016 disebabkan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke dan kanker.

Lalu 19% kematian dipicu penyakit menular, penyakit akibat kehamilan dan persalinan, penyakit neonatal serta penyakit malnutrisi. Sementara 8% kematian dikarenakan luka-luka.

Kematian akibat penyakit tidak menentu meningkat 16% pada 2006-2016. Artinya ada tambahan 5,5 juta kematian dari kondisi ini pada 2016 dibandingkan 10 tahun sebelumnya.

Penyakit jantung iskemik menjadi penyebab utama kematian yang mengakibatkan hampir 9,5 juta kematian pada 2016, meningkat 19% sejak 2006. Kemudian diabetes turut menyumbang 1,4 juta kematian pada 2016, meningkat 31% sejak 2006.

Selain itu, sejak 2006 jumlah kematian di seluruh dunia juga disumbang faktor konflik dan terorisme. Pada 2016 angka ini tercatat meningkat signifikan, 143% (150.500 kematian) sejak 2006. Kenaikan kematian ini sebagian besar berasal dari konflik Afrika Utara dan Timur Tengah.

Tingkat kematian akibat penggunaan opioid, amphetamine dan obat-obatan lain meningkat terutama di negara-negara berpenghasilan tinggi. Sebanyak 1,1 miliar penduduk dunia mengalami beberapa jenis gangguan kesehatan mental atau penyalahgunaan obat.

Sementara itu, para peneliti mengamati penyakit menular, maternal, neonatal dan gizi (CMNN) menurun hampir 24% pada periode 2006-2016. Angka ini mengindikasikan adanya angka harapan hidup anak-anak di bawah lima tahun yang sering meninggal karena infeksi pernapasan atau komplikasi kelahiran prematur.

Pada 2016 jumlah kematian anak-anak di bawah lima tahun turun di bawah lima juta jiwa untuk pertama kalinya. Jumlah ini jauh lebih sedikit ketimbang angka kematian pada 1990 (11 juta jiwa) dan 1970 (16,4 juta jiwa). Begitu pula pada 2016 kematian akibat HIV/AIDS pada anak dan dewasa menurun 46% dan kematian akibat malaria 26%.