Ini Respon Tubuh Saat Puasa [medium]

Ini Respon Tubuh Saat Puasa

PinkKorset.com, Jakarta – Ketika puasa Ramadan tak hanya merasakan lapar dan haus saja. Tubuh pun melakukan mekanisme alami meningkatkan kesehatan.

Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Dr. (c), Rita Ramayulis, DCN, M.Kes mengatakan, ketika berpuasa  Ramadan tidak makan dan minum selama 14 jam sehari terjadi proses pembuangan racun alias detoksifikasi secara alami.

“Puasa juga membantu memulihkan berbagai organ tubuh termasuk, lambung, ginjal, pankreas, kantong empedu serta menurunkan radikal bebas tubuh,” ucapnya di Jakarta baru-baru ini.

Berpuasa Ramadan, sambung Dr. Rita, bukan berarti makan sebanyak-banyaknya saat malam hari. Puasa hanya mengatur waktu makan dan minum menjadi empat kali per hari, yaitu saat berbuka puasa, makan malam, camilan sebelum tidur dan sahur.

“Jadi saat puasa, organ bekerja lambat dan energi yang dibutuhkan menjadi sedikit. Ini terlihat pada basal metabolic rate,” katanya.

Selama 30 hari melakukan puasa, tubuh Anda melakukan penyesuaian dalam beberapa tahap.

Pada puasa hari 1-2 terjadi penurunan kadar gula darah yang menyebabkan lapar lebih intens. Denyut jantung dan tekanan darah mulai menurun. Tubuh pun mulai menggunakan cadangan energi, glikogen dari hati dan otot. Alhasil Anda merasa lemas.

Kemudian pada hari ke-3 hingga 7 tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi, sistem pencernaan beristirahat dan seluruh energi digunakan untuk detoksifikasi dan penyembuhan. Periode ini terjadi pemulihan sel darah merah dan peningkatan sistem imun.

Selanjutnya saat memasuki hari ke-8 hingga 15 efisiensi detoksifikasi tubuh memacu penyembuhan organ secara alami. Sehingga energi meningkat dan pikiran lebih jernih.

Periode terakhir (hari ke-16 hingga 30) tubuh Anda sudah beradaptsi dengan keadaan puasa. Memori, konsentrasi dan emosi menjadi seimbang. Ketika detoksifikasi usai, tubuh pun bekerja maksimal dalam perbaikan (poliferasi) jaringan yang rusak.