Mengapa Perempuan Pengusaha Indonesia Sulit Berkembang? [glamour]

Mengapa Perempuan Pengusaha Indonesia Sulit Berkembang?

PinkKorset.com, Jakarta – Hampir 50% pelaku UKM di Indonesia adalah perempuan. Namun mereka hanya mendominasi sektor usaha mikro dan kecil saja.

International Finance Corporation (IFC) dan US Agency for International Development (USAID) 2016 melansir jumlah perempuan pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia 43%. Perempuan mendominasi sektor usaha mikro (53%) dan usaha kecil (51%). Namun tidak dengan sektor usaha menengah yang hanya 34%.

Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dra. Eko Novi Ariyanti, R. D. M.Si mengatakan, perempuan sulit mengembangkan usaha karena pendidikan mereka lebih rendah ketimbang laki-laki dan identik dengan peranan sebatas di rumah.

“Sehingga kesempatan beraktivitas ke luar rumah menjadi hal tak biasa. Saat menjadi pelaku ekonomi, mereka sulit mendapatkan akses atau informasi,” katanya saat diskusi panel WomenWill di Jakarta beberapa waktu lalu.

Keterbatasan informasi ini terkait dengan pelatihan-pelatihan lembaga formal dan informal. Kendati mereka sudah terkoneksi dengan teknologi informasi seperti internet tetapi 47% perempuan pengusaha tidak mempergunakannya dalam mengelola bisnis mereka.

Bahkan 32% perempuan pengusaha tidak tahu bagaimana menemukan apa yang mereka inginkan di internet. Sementara 60% laki-laki pengusaha memanfaatkan teknologi internet.

Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Google Indonesia, Shinto Nugroho menjelaskan, perempuan pengusaha tidak tahu bagaimana menemukan apa yang diinginkan di internet karena tantangan psikologis. Mereka menganggap internet itu terlalu rumit, melelahkan, hanya untuk mereka yang bisnisnya tumbuh besar, mengorbankan waktu dan keluarga dan internet bukan untuk dirinya.

“Padahal perempuan pengusaha yang memanfaatkan teknologi digital platform maupun online dapat meningkatkan bisnis lebih dari 80%,” pungkasnya.