Inikah Cara ‘Menemukan’ Jodoh?

PinkKorset.com – Secara statistik, begini biasanya seseorang bertemu mereka yang dianggap jodoh.

Sebagian besar dari kita pasti ingin bertemu special someone dan menghabiskan sisa hidup bersamanya. Kita mencarinya di berbagai tempat, mulai aplikasi matchmaking hingga restoran atau bar.

Kadang kita tak beruntung alias belum bertemu si dia. Pernahkah bertanya-tanya di mana sebetulnya kita akan bertemu the one? Pakar statistik, ilmuwan, sosiolog dan hubungan antar manusia juga mencari tahu. Ini hasilnya.

Menurut sebuah studi yang dilansir Marie Claire, perempuan rata-rata akan bertemu calonnya pada usia 25 tahun dan laki-laki pada 28 tahun. Sebuah survei oleh majalah Mic menuliskan, pasangan dipertemukan temannya (mutual friends).

Sebanyak 38% hubungan bermula dari ‘temannya teman’ dan 22% bertemu di acara sosial. Studi yang sama di Your Tango menuliskan, banyak hubungan dimulai dari pertemuan pertama dan 50% bermula dari hubungan pertemanan biasa.

Studi lainnya di Washington Post menyatakan, 30% hubungan modern dimulai dari mutual friends. Bar dan restoran berada di posisi kedua mengenai bagaimana sebuah hubungan percintaan tercipta.

Pilihan ketiga adalah kencan online yang hingga kini masih diragukan keamanannya. Banyak pula studi yang mencari tahu apa yang menyebabkan para lelaki mau berkomitmen dan menikah, seperti berikut ini.

  • Sudah mapan secara finansial, yakni memiliki karir atau pekerjaan stabil.
  • Mencapai usia tertentu yang biasanya ditandai dengan status sebagai sarjana.
  • Biasanya lelaki berusia 38 tahun ke atas mulai merasakan keengganan berkomitmen, seperti ketika mereka belum merasa mapan.
  • Mereka sudah bosan mencari-cari kencan dan hanya ingin kestabilan dengan seorang perempuan. Alasan yang sama juga diungkapkan perempuan.
  • Lelaki tak merasa ‘laku’ di pasaran karena saingan mereka berusia jauh lebih muda.

Bisa disimpulkan berdasarkan statistik, Anda akan bertemu the one di usia pertengahan atau akhir dua puluhan. Anda bertemua dengannya ketika sedang bersama teman, melalui teman, atau kencan online.

Untuk membuat laki-laki berkomitmen, ia harus merasa bosan pacaran dan memiliki karir yang stabil. Tak sulit, bukan?