Kebiasaan Buruk Perusak Hubungan [thestar]

Kebiasaan Buruk Perusak Hubungan

PinkKorset.com – Semua orang ingin hubungan romantis yang langgeng dan rukun. Namun tanpa disadari, mereka melakukan kebiasaan buruk seperti berikut ini.

Kadang meski kita begitu mencintai seseorang, ada saja tingkah laku buruk yang seiring berjalan waktu akan menjadi pola kebiasaan dan merusak hubungan tersebut. Jangan biarkan ini terjadi dengan menghindari beberapa kebiasaan buruk seperti ini.

Menderita

Banyak orang ingin menguasai perasaan kecewa tapi dengan menciptakan situasi yang mengecewakan hingga menjadi sosok yang jago mengorbankan perasaan. Sikap yang disebut repetition compulsion ini adalah fenomena yang sering terjadi dalam sebuah hubungan, membuat Anda selalu berada dalam situasi ‘pemulihan’.

Manusia cenderung mengulang-ulang peristiwa traumatis di kepalanya. Anda bisa mengatasi hal ini dengan berpikir ke depan dan terus maju. Hindari berada dalam hubungan yang selalu menimbulkan perasaan harus membuktikan diri. Carilah hubungan yang membuat Anda berkembang bebas tanpa penilaian serta memiliki cukup ruang untuk cinta.

Berebut Jadi Korban

Setiap hubungan pasti memiliki rasa sakit pada satu massa, tapi bukan berarti Anda tak bisa menghindarinya. Dalam hubungan maso-masochism, pasangan akan saling berkompetisi siapa yang paling banyak berkorban. Pada akhirnya, keduanya sama-sama menderita.

Berhentilah bersikap agresif. Jika ingin marah, lakukan secara konstruktif. Terbukalah dan bicarakan sebelum menjadi sebuah argumen besar. Menyelesaikan masalah dengan cara ini bisa menghilangkan rasa malu dan bersalah yang biasanya muncul.

Enggan Berusaha

Biasanya ini dilakukan karena takut gagal. Dalam hubungan, ini bisa berarti menghindari masalah sulit karena takut kehilangan dirinya meski sebenarnya Anda berdua sudah saling menjauh. Kebiasaan buruk ini akan menurunkan level motivasi kedua pihak.

Alih-alih menurunkan standar pribadi dalam menentukan jalan hidup dan hubungan romantis, naikkan! Lihatlah kegagalan sebagai tanda upaya membuat hidup menjadi lebih baik. Hargai sukses, sekecil apapun, karena semua tetap terhitung sebagai reward jerih payah Anda.

Efek Cermin

Ada jaringan syaraf dalam otak yang membentuk ‘cermin’ dan memantulkan emosi pasangan. ‘Syaraf cermin’ inilah yang membut mood pasangan serasa menular. Perempuan biasanya sensitif terhadap efek cermin ini dan bisa terjebak di dalam mood kekasihnya.

Tak perlu merasa buruk ketika ia sedang merasa demikian. Jika tak ingin tertular mood-nya, pikirkan hal yang Anda sukai sambil membantunya bangkit dari keterpurukan. Butuh latihan untuk melakukan ini tapi intinya, Anda boleh merasa positif sambil berempati.

Bersaing Mencapai Tujuan

Jika memiliki tujuan, orang akan mengendalikannya dan berjuang mencapai garis finish. Bahkan, tujuan itu bisa juga bersaing dengan tujuan lainnya di otak Anda. Misalnya ketika ingin menabung tapi memiliki pasangan agak boros, Anda akan memiliki misi untuk ‘marah’ dan ‘menyakiti’ dirinya. Akhirnya, tujuan finansial Anda berdua terancam gagal.

Tanyakan pada pasangan, apakah ia memiliki tujuan yang mungkin bisa menghambat tujuan utama Anda. Jika ingin mencapai tujuan pribadi dan sudah berusaha sekuat tenaga namun tetap belum tercapai, ada kemungkinan pasangan sedang bersaing menggapai tujuan serupa. Ini artinya tujuan utama Anda mendapat tujuan sampingan, yakni membuat pasangan tidak marah dengan perjuangan tersebut. Tenaga Anda pun terbuang karena perasaan khawatir atau bahkan amarah. Lalu kapan semua tujuan tercapai?