Pentingnya Vaksinasi HPV Perempuan Sejak Dini [buenavida]

Pentingnya Vaksinasi HPV Perempuan Sejak Dini

PinkKorset.com, Jakarta – Vaksinasi HPV dapat mencegah infeksi human papillomavirus dan penyakit berbahaya lainnya.

Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K) mengatakan, vaksinasi HPV pada perempuan bertujuan menghindari infeksi human papillomavirus (HPV). Sehingga mencegah munculnya penyakit lain seperti kutil kelamin, kanker nasofaring, kanker mulut, kanker anus, kanker vulva dan kanker vagina.

“Bahkan vaksinasi HPV sejak dini dapat mencegah kanker serviks hampir 100%,” katanya saat acara Forum Ngobras bertajuk Vaksinasi HPV, Upaya Aman dan Efektif Cegah Kanker Serviks di Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Hal ini penting mengingat kanker serviks menempati peringkat dua kanker terbanyak di Indonesia setelah kanker payudara. Melalui skrining, kanker serviks ditemukan pada 1 dari 1.000 perempuan. Insiden kanker serviks pada 38 juta perempuan diperkirakan ada 38 ribu kasus per tahun dengan angka kematian 80% (34.400 per tahun).

Tingginya angka kejadian kanker serviks di Indonesia disebabkan banyaknya pernikahan dini. Riset kesehatan dasar (Riskesdas 2010) menunjukkan, pernikahan di bawah umur 19 tahun mencapai 45%.

Lebih lanjut, prof. Andrijono menambahkan, kanker serviks adalah satu-satunya kanker yang tersedia vaksinnya. Sehingga jika vaksin diberikan sejak awal maka kanker serviks bisa dicegah. Vaksinasi perlu dilakukan pada anak perempuan umur 10 tahun (kelas 5 SD) dan dilakukan vaksinasi ulang pada umur 11 tahun.

“Ini dilakukan untuk melindungi anak sebelum dia aktif secara seksual,” sambungnya.

Efektivitas vaksinasi HPV sejak usia muda telah dibuktikan di Swedia. Bila vaksinasi diberikan pada umur kurang dari 17 tahun memberikan efektivitas lebih dari 75%. Pada umur 9-13 tahun diberikan dua kali suntik, sedangkan umur 14-45 tahun diberikan tiga kali suntik. Vaksinasi dapat memberikan proteksi hingga 15 tahun.

Vaksin HPV juga tergolong aman. Pasalnya vaksin ini tidak diproduksi menggunakan virus yang dilemahkan, melainkan menggunakan cangkang virus. Sehingga tidak menimbulkan infeksi virus (viremia).

Di Indonesia beredar vaksin tipe empat serotipe virus (kuadrivalen). Sementara AS tidak menggunakan vaksin tipe tersebut karena sudah menemukan vaksin tipe terbaru (mengandung 9 serotipe virus) yang lebih ampuh.

“Tapi vaksin kuadrivalen masih dapat melindungi diri dari kanker srviks hingga 70%,” pungkasnya.

Sementara ini program vaksinasi HPV baru dimulai sejak tahun lalu pada 93% (70.000) siswi Sekolah Dasar di DKI Jakarta.

Pemerintah baru melaksanakan program vaksinasi HPV di DKI Jakarta mencakup 93% siswi Sekolah Dasar. Tahun ini program tersebut akan berlanjut di DI Yogyakarta dan Surabaya. Sementara Makassar dan Manado pada 2019.