PinkKorset.com – Beberapa pakar hubungan dan pernikahan mengungkapkan sejumlah alasan utama mengapa suami merasa tak bahagia di rumah.
Rumah tangga langgeng membutuhkan kerjasama istri dan suami, bukan hanya salah satunya. Namun ada beberapa hal yang bisa Anda jadikan petunjuk agar suami bahagia dan betah di rumah. Berikut diantaranya.
Ngomel Saat Ia Baru Masuk Rumah
Ibu rumah tangga adalah ‘pekerjaan’ yang tak ada habisnya. Namun bukan berarti Anda bisa langsung mengeluh begitu suami tiba di rumah. Berikan ia waktu untuk bersantai sejenak, kata terapis keluarga dan pernikahan Kara Thompson. “Anda akan saling mendengarkan dengan lebih baik dan fokus ketika santai,” ujarnya.
Senang Bersama
Jika suami-istri merasa butuh waktu untuk berdua, segera lakukan! Luangkan waktu untuk bersamanya, seperti ketika sedang pacaran. Cari restoran baru atau mungkin nonton sebuah pertunjukkan bersama. Tak penting siapa yang mengurus semuanya, karena intinya adalah waktu yang kalian luangkan bersama dan menikmatinya.
Jangan Hanya Bicarakan Anak
Anak adalah salah satu hal terpenting dalam pernikahan. Namun begitu mereka tidur atau keluar rumah dengan aktivitas masing-masing, cobalah untuk membicarakan hal lainnya. Mulai dari topik ringan dan menyenangkan hingga masalah berat yang menstimulasi Anda sebagai pasangan.
Hargai Kemesraan
Hubungan berubah seiring berjalan waktu. Kadang, hal yang tadinya membuat Anda tertarik pada suami berubah menjadi sesuatu yang menyebalkan. Mungkin Anda terlalu stres untuk menikmati kemesraan. Kuncinya adalah saling mengerti. Cari suasana baru, seperti menghabiskan weekend berdua di suatu tempat tanpa anak-anak.
Lihat Lebih Dalam
Jika Anda merasa seperti mengenakan topeng untuk membuatnya tertarik, maka lihat lebih dalam. Apa yang membuat Anda merasa demikian. Menurut Thompson, hal ini tak terjadi dengan sendirinya. “Saat muncul masalah pribadi di sesi terapi pasangan, sangat penting agar mereka mengatasinya bersama,” paparnya.
Bicaralah
Tak suka dengan caranya melakukan sesuatu? Bicarakan. Pasangan harus tahu apa yang Anda tak suka dan kapan ia harus membantu. “Bicaralah dan pastikan ia tahu Anda menghargai bantuannya,” Thompson berujar.
Berusaha Sepakat
Hal ini membutuhkan usaha bersama. Jujurlah ketika Anda berdua memiliki perbedaan atau merasa ia tak cukup berusaha. Jangan ragu meminta bantuan pihak lain jika masih ada perbedaan yang amat besar antara suami-istri.
Pertimbangkan Perasaannya
Suatu hal yang alami ketika Anda menghadapi masalah dan melihatnya dari sudut pandang orang lain. Biasanya saat melindungi diri, kata Thompson, seseorang akan berpikir ia satu-satunya yang merasaa demikian. Kenali perasaan ini sebelum ada masalah baru. Luangkan waktu untuk diri sendiri, baru kemudian duduk santai dengannya dan membahas masalah itu heart-to-heart dengannya.
Seimbangkan Pekerjaan dan Rumah Tangga
Menyukai karir adalah hal yang baik. Namun seperti hal lain, harus ada keseimbangan. Aturlah sejumlah hal terkait karir untuk membedakan waktu personal dan profesional. Salah satunya, menerapkan hak untuk tidak tersambung (the right to disconnect) seperti tidak membaca atau membalas email di luar jam kerja. Intinya, memastikan Anda dan suami saling memberi perhatian dengan cukup.
