Mengapa tak Harus Selalu Jadi Orang Baik [salvationarmy]

Mengapa tak Harus Selalu Jadi Orang Baik

PinkKorset.com – Haruskah Anda selalu mendahulukan kepentingan orang? Apakah hal ini jaminan untuk merasa bahagia?

Seperti aktivitas menyehatkan lainnya, membina sebuah hubungan membutuhkan investasi sumber daya. Anda butuh waktu, energi, pengetahuan, dan bahkan uang.

“Tapi hingga seberapa banyak berbagi yang menyehatkan dan apakah hasilnya sepadan?” tulis pengajar senior psikologi sosial di Nottingham Trent University, Julia Wakefield.

Ada sisi positif bagi mereka yang suka berbagi. Psikolog evolusioner menjelaskan hipotesis altruisme kompetitif. Orang-orang yang paling banyak membantu dalam sebuah kelompok akan memiliki status yang lebih tinggi dan seringkali dipilih dalam berinteraksi.

Membantu orang membutuhkan sumber daya, meski pada akhirnya akan terlihat sebagai sisi positif orang tersebut. Popularitasnya meningkat dan sikap ini memang menguntungkan. Altruisme juga meningkatkan kesejahteraan.

Anda akan merasa puas dengan hidup dan bahagia, serta mengurangi risiko merasa depresi. Angka harapan hidup akan meningkat dalam kelompok orang yang suka memberi dan membagi, dibandingkan yang tidak. Termasuk, membantu orang lain seperti para pengungsi.

Sayangnya, terlalu banyak memberi bisa dianggap terlalu baik. Salah satunya ketika orang tersebut mulai merasa terbebani dengan kebutuhan untuk membantu orang. Kondisi ini bisa berujung pada stres, kelelahan, dan menurunnya kesehatan jiwa.

“Misalnya pekerja medis dan rumah sakit, yang profesi dan waktunya dihabiskan untuk membantu orang. Baik orang asing, maupun orang lain di sekeliling mereka,” lanjut Wakefield dalam sebuah artikel di The Conversation.

Mereka perlu menyeimbangkan antara kesejahteraan orang lain dan diri sendiri. Membantu orang lain memang penting, tapi jika sudah mulai lelah maka harus kembalikan fokus ke diri sendiri dan orang yang berada dalam kelompok sosial sama.

Dalam konteks ini, Anda menerima bantuan dari orang-orang sekelompok dan meluangkan waktu untuk melepas semua tekanan. Orang sekelompok di sini adalah orang-orang terdekat yang Anda merasa cocok seperti keluarga dan para sahabat.

Menjadi orang baik akan menciptakan sikap baik. Tidak agresif, manipulatif, atau mendendam. Amarah, yang terkait sikap dendam, terbukti berpengaruh terhadap kesehatan jantung di negara Barat. Namun belakangan ini, tren itu meningkat di budaya Asia.

Juga banyak riset lain yang menunjukkan, memendam amarah buruk bagi kesehatan fisik serta berujung pada depresi dan perasaan bersalah. Jadi kesimpulannya, hindari amarah tapi ekspresikan dengan baik jika merasakannya. Hal ini konsisten dengan bersikap baik.