6 Alasan Millennial Enggan Beli Rumah [kadin]

6 Alasan Millennial Enggan Beli Rumah

PinkKorset.com, Jakarta – Millennial termasuk generasi lekat dengan teknologi. Di sisi lain mereka belum melihat investasi properti itu penting, termasuk rumah.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Properti, Hendro S. Gondokusumo menuturkan, ada kencenderungan di kalangan generasi millennial bahwa membeli properti itu adalah suatu hal yang mustahil atau tidak penting.

“Padahal, seiring perkembangan inovasi pengembang properti, perbankan dan teknologi, membeli atau berinvestasi properti bukanlah suatu mission impossible,” ucapnya dalam keterangan pers di Jakarta baru-baru ini.

Ternyata generasi yang lahir pada 1980 hingga 2000-an alias millennial ini memiliki kekhawatiran bernivestasi atau membeli properti karena enam alasan.

1. Modal besar
Generasi millenial takut membeli properti karena kenaikan harga rumah lebih cepat ketimbang kenaikan penghasilan. Hal ini tidak sepenuhnya salah tetapi mereka dapat memilih berbagai skema pembayaran.

“Yang terpenting membuat rencana keuangan tepat,” katanya.

Selain itu, membeli rumah di pinggiran Jakarta bisa menjadi pilihan karena harganya lebih terjangkau. Pemerintah dan pengembang menyediakan pilihan-pilihan yang bisa dijangkau para millennial, seperti Program Sejuta Rumah atau produk transit oriented development (TOD) di beberapa stasiun kereta listrik maupun MRT.

2. Investasi tidak likuid
Rumah memang bukan investasi likuid atau tidak dapat segera diubah menjadi uang setiap saat. Namun, properti adalah investasi aman dengan kenaikan harga yang cenderung stabil. Misalnya properti yang dibeli 2016 dengan harga Rp400 juta, saat ini dapat mencapai Rp600 juta atau naik 50% dalam dua tahun.

Investasi tidak selalu diartikan membeli produk dan menjual dengan harga mahal. Anda dapat memanfaatkan investasi properti sebagai pendapatan berkelanjutan dengan cara menyewakan rumah sebagai kos-kosan maupun penginapan.

“Penting diingat bahwa investasi properti itu proses jangka panjang,” sambungnya.

3. Takut hutang
Penting untuk mengamati risiko dan keuntungan yang ditawarkan pengembang dan bank sebelum membeli rumah. Selama Anda memiliki gaji tidak perlu khawatir. Seperti memulai usaha, membeli properti juga membutuhkan modal. Sehingga tidak ada salahnya mengandalkan jasa pembiayaan melalui KPR atau KPA. Terlebih saat ini bunga kredit cenderung turun.

4. Proses rumit
Para pengembang umumnya memberikan fasilitas pengurusan dokumen pembelian properti. Sehingga Anda tidak dipusingkan dengan urusan dokumen.

5. Takut ditipu
Sebelum membeli rumah pastikan Anda mengetahui berbagai macam skema dan konsekuensi terburuknya.

“Jangan mudah tergiur dengan iming-iming dan janji-janji tidak jelas, seperti harga unit yang terlampau murah serta diskon besar-besaran,” katanya lagi.

6. Prinsip Yolo (You Only Live Once)
Generasi millennial tidak menempatkan properti sebagai kebutuhan utama. Prioritas hidup mereka justru menikmati hidup, seperti traveling dan mendapatkan pengalaman baru. Namun hidup ini sekali dan mempersiapkan hidup nyaman harus dimulai sedini mungkin.

“Anda tentu tidak ingin menikah hingga umur 40 tahun masih tinggal bersama orangtua dan memberatkan mereka,” pungkasnya.