Anak Lebih Pintar dengan Berolahraga [huffpost]

Anak Lebih Pintar dengan Berolahraga

PinkKorset.com, Jakarta – Ternyata kebiasaan anak bergerak atau berolahraga meningkatkan kemampuan menyerap informasi saat belajar.

Direktur Pusat Psikologi DZone Therapy Centre, Rosdiana Setyaningrum MPsi, MHPEd menjelaskan, penerimaan pelajaran pada anak-anak yang suka bergerak dan olahraga lebih bagus ketimbang yang tidak suka bergerak atau berolahraga.

“Saat tubuh bergerak jalan bergantian membuat otak bekerja seimbang. Sehingga kemungkinan otak shutdown lebih kecil,” ucapnya saat media gathering bertajuk Human Sensory and Learning, Dzone Therapy Centre di Tangerang, Selasa (24/4/2018).

Saat otak mengalami shutdown anak mengalami keterlambatan berpikir dalam belajar. Ini disebabkan organ sensoris juga mengalami shutdown. Misalnya saja mata, salah satu organ sensori berpasangan. Hanya ada satu mata yang bekerja dominan.

Ketika otak shutdown maka mata dominan ikut shutdown. Mata kiri dikendalikan otak kanan, begitu pula mata kanan dikendalikan otak kiri. Misalnya mata dominan kanan shutdown maka mata kiri yang bekerja. Sementara mata kiri tidak terbiasa bekerja maka informasi yang ditangkap keliru.

Mata kanan dominan terbiasa menerima informasi dan tersimpan di otak kiri. Bila mata kiri bekerja maka meneruskan informasi ke otak kanan, lanjut ke otak kiri untuk validasi dan kembali ke otak kanan. Proses rumit ini menyebabkan keterlambatan berpikir alias lemah otak (lemot). Hal ini juga berlaku pada telinga.

“Oleh karena itu ketika stres tidak bisa mendengar (sambil mengingat) dan membaca dengan maksimal (menangkap informasi),” sambungnya.

Saat anak stres sebaiknya diistirahatkan karena tidak mampu belajar secara optimal. Biasakan anak bergerak aktif agar otak tidak mudah shutdown.