Apa Itu GERD? [livestrong]

Apa Itu GERD?

PinkKorset.com, Jakarta – Anda mungkin tidak tahu istilah GERD tetapi pernah mengalami gejalanya.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan penyakit asam lambung yang ditandai nyeri ulu hati maupun sensasi terbakar pada dada akibat asam lambung naik ke atas menuju kerongkongan (esofagus).

Dokter spesialis penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menjelaskan, definisi GERD di dunia medis baru muncul 10 tahun terakhir. Sebagian besar pasien khawatir meninggal karena gejala dada sepeti terbakar dan mulut pahit. Padahal penyakit ini tidak membahayakan jiwa.

“Hanya saja GERD menurunkan kualitas hidup karena harus terbangun malam hari maupun kambuh saat bekerja atau rapat,” ucapnya saat peluncuran Yayasan Gastroenterologi Indonesia di Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Naiknya asam lambung (reflux) disebabkan tidak berfungsinya lingkaran otot antara lambung dan kerongkongan (lower esophageal sphinchter). Kondisi ini dipicu lambatnya pengosongan lambung.

Lambatnya pengosongan lambung diakibatkan konsumsi makanan berlemak tinggi, makanan asin, makanan cepat saji, daging, cokelat dan keju. Makan makanan secara cepat (tanpa dikunyah dengan baik) membebani lambung sehingga bekerja lebih lama dan terjadi reflux.

Selain itu, faktor risiko GERD lainnya adalah obesitas, merokok, minum alkohol, stres, minum kopi berlebihan, hiatus hernia, sering konsumsi obat pereda nyeri (NSAID), setelah makan tidur terlentang dan main gawai sambil makan dan tiduran hingga ketiduran.

Kendati tidak membahayakan jiwa, GERD yang tidak diobati berpotensi komplikasi. Naiknya asam lambung ke kerongkongan terus menerus menyebabkan luka hingga penyempitan kerongkongan bawah.

Tak hanya itu saja, kondisi ini menimbulkan perubahan struktur dinding kerongkongan yang menyebabkan lesi pra kanker atau penyakit Barrett’s. Bahkan, asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi, tenggorok, pita suara, saluran pernapasan bawah hingga paru-paru.

Apa itu GERD

Namun, Prof. Ari menyayangkan masih banyak masyarakat belum mengetahui informasi kesehatan pencernaan secara lengkap. Pasalnya 90 persen informasi yang beredar melalui internet itu hoax.

“Untuk itu kami mendirikan Yayasan Gastroenterologi Indonesia untuk mengedukasi dan mensosialisasikan informasi kesehatan pencernaan serta membantu penelitian gastroenterologi,” sambungnya.

Sementara untuk membantu masyarakat mendeteksi GERD, Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia telah meluncurkan aplikasi mobile GedQ.