Dampak Buruk Cacingan pada Anak [childrens]

Dampak Buruk Cacingan pada Anak

PinkKorset.com, Jakarta – Cacingan berulang pada anak menyebabkan gangguan gizi dan berujung pada kegagalan pertumbuhan.

Cacingan atau infeksi cacing bermula ketika adanya kontak langsung antara kulit dengan tanah yang terkontaminasi larva atau telur cacing. Umumnya jenis cacing yang menginfeksi manusia yakni cacing tambang, kremi dan pita. Di dalam tubuh manusia, cacing akan berkoloni dan berkembang biak di usus lalu menyerap nutrisi yang masuk ke dalam tubuh seperti karbohidrat dan protein.

“Alhasil anak mengalami defisiensi nutrisi, anemia, bahkan menyebabkan kekerdilan (stunting),” ucap Spesialis Gizi Klinis dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi pada media briefing Edukasi Mengenai Infeksi Cacing dan Hubungannya Terhadap Gangguan Gizi yang Berdampak Stunting di Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Dr. Juwalita menambahkan, masalah stunting adalah ketika tinggi badan anak kita tidak sama dengan anak-anak seusianya. WHO menyebut kategori stunting bila tinggi badan anak pada level minus 2. Sebanyak 1 dari 4 anak di dunia mengalami stunting dan 1 dari 3 anak stunting berada di negara berkembang.

“Anak dengan stunting dapat mengalami IQ yang rendah dan sistem imun lemah sehingga begitu mudah terkena berbagai infeksi,” ujarnya.

Bahkan perempuan stunting berisiko melahirkan bayi prematur. Terlebih jika kasus stunting diawali dari bumil yang mengalami infeksi cacing berulang. Kondisi ini menyebabkan anemia dan tidak dapat diperbaiki.

Kebanyakan orang cacingan tidak menunjukkan gejala spesifik, karena itu sering diabaikan. Tapi orang tua sebaiknya mulai waspada ketika anak tidak nafsu makan. Hilangnya nafsu makan akibat infeksi cacing mengeluarkan zat-zat inflamasi.

“Orangtua harus semakin curiga jika telapak tangan atau selaput mata anak pucat,” pungkasnya.