Dari Mana Asal Susu Kental Manis? [ist]

Dari Mana Asal Susu Kental Manis?

PinkKorset.com, Jakarta – Teknologi awal pengolahan pengentalan susu dimulai para ilmuwan di Prancis, Inggris dan AS pada awal abad ke-19.

Ide memperpanjang masa simpan susu dengan mengurangi kadar air dan menambahkan gula dicetuskan Gail Borden di AS. Ia berhasil menemukan susu kental manis (SKM) pada 1853.

Tiga tahun kemudian, Borden memproduksi massal SKM dalam kemasan kaleng. Produk ini sukses diterima masyarakat dan bahkan dikonsumsi rutin kalangan tentara era Perang Sipil AS. Sejak saat itu SKM populer di Eropa dan AS.

SKM pertama kali masuk ke Indonesia melalui impor merek Milkmaid (Nestlé) pada 1873. Kemudian SKM mulai diproduksi dalam negeri dengan bahan baku susu sapi lokal oleh PT Australian Indonesian Milk (PT Indolakto) pada 1967.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), Dedi Setiadi mengatakan, selama ini peternak sapi perah lokal menggantungkan kehidupan dari besarnya potensi pasar susu di Tanah Air, SKM salah satunya. Begitu juga produsen SKM sangat bergantung peternak sapi perah lokal.

“SKM berbahan dasar susu segar yang diserap dari ribuan sapi perah milik para peternak lokal berbagai daerah di Indonesia. Setiap harinya, ribuan ton susu segar dipasok ke berbagai industri pengolahan susu,” katanya dalam keterangan pers di Jakarta baru-baru ini.

Saat ini tercatat 120.000 peternak tergabung dalam GKSI. Adapun, kapasitas produksi pabrik SKM di dalam negeri saat ini mencapai 812.000 ton per tahun dengan nilai investasi mencapai Rp5,4 triliun dan menyerap 6.652 tenaga kerja.

Namun, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih rendah yakni 12 liter per tahun. Sementara negara-negara lain di ASEAN mencapai lebih dari 20 liter per tahun.

Terlebih bahan baku produksi susu sebagian besar masih diimpor. Oleh karena itu, GKSI bersama para industri pengolahan susu (Frisian Flag Indonesia, Nestlé dan Indolakto) melakukan berbagai macam program kemitraaan dalam bentuk infrastruktur maupun pembinaan edukasi peternak sapi perah.

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia (FFI), Andrew F. Saputro menuturkan, selama ini pihaknya telah bekerja sama dengan peternak sapi lokal untuk memasok bahan baku bagi perusahaan sejak lama. Setiap harinya kami menerima ratusan ton susu segar dari peternak sapi perah di berbagai area di pulau Jawa.

“FFI terus mendukung pemenuhan gizi keluarga melalui produk-produk yang memenuhi standar SNI, BPOM maupun Codex,” tutupnya.