Daya Inovasi Indonesia Masih Rendah [ted]

Daya Inovasi Indonesia Masih Rendah

PinkKorset.com, Depok – Kendati populasi masyarakat Indonesia berlimpah tetapi daya inovasi masih berada di posisi 87 di dunia.

Data Global Innovation Index (2017) menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ke-87 dalam hal daya inovasi di antara 127 negara di dunia. Indonesia pun tertinggal cukup jauh dengan negara-negara tetangga seperti Thailand (51), Vietnam (47) dan Malaysia (37).

Kemudian daya inovasi tertinggi di dunia diduduki Swiss dan disusul Swedia, Belanda, AS, UK, Denmark, Singapura, Finlandia, Jerman serta Irlandia.

Urban Development and Public Policy Specialist, Mulya Amri PhD menjelaskan, meskipun peringkat daya inovasi masih di bawah tetapi ada bentuk inovasi yang menonjol di negara ini. Pasar konsumen yang terkait elektronik sedang berkembang di Indonesia.

“Ada tiga faktor yang melandasi inovasi di bidang ini berkembang pesat,” katanya dalam acara Kino Youth Innovator Award 2018 – Tomorrow’s Innovator, Embracing Challenges, Shaping the Future di Depok, Jumat (13/4/2018).

Ketiga faktor ini antara lain populasi penduduk melimpah, ekonomi kondusif dan penetrasi handphone capai daerah terpencil.

Hanya saja, diaspora Indonesia yang berkarier di Singapura ini menyayangkan sebagian masyarakat Indonesia seringkali tidak sadar mampu berinovasi.

“Kita jarang berada dalam situasi dipaksa berinovasi dan berpikir kreatif karena sistem pendidikan di sekolah kurang mendukung,” sambungnya.

Melihat hal ini PT Kino Indonesia Tbk., (Kino) mengadakan Kino Youth Innovator Award (KYIA). Sebuah kompetisi tahunan yang diselenggarakan sejak 2016 ini bertujuan memotivasi kaum muda Indonesia agar kreatif dan berani berinovasi memenangkan kompetisi di era pasar bebas.

Product Innovation Director PT Kino Indonesia, Tbk., Budi Santoso mengatakan, Kino sadar betul diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kompetisi dunia industri, ekonomi maupun tenaga kerja semakin ketat. Pada era ini, akan terjadi aliran bebas barang, jasa dan tenaga kerja terlatih serta aliran investasi.

“Diberlakukannya MEA ini justru menjadi tantangan dan peluang bagi bangsa Indonesia untuk memenangkan persaingan. Dan inovasilah kuncinya,” ucapnya.

KYIA ketiga ini mengusung tema Empower Life Through Nature. Melalui tema ini, Kino mengajak kaum muda mengedepankan sumber daya Indonesia untuk memenangkan kompetisi pasar.

Kompetisi ini diadakan dalam beberapa tahap, antara lain campus roadshow, innovation submition, final defence challange dan awarding. Semua tahapan diselenggarakan sejak Maret hingga Mei 2018. Adapun kriteria proposal meliputi personal care, food and beverages, house hold, herbal dan others.

KYIA terbuka untuk seluruh mahasiswa di seluruh universitas di Indonesia. Informasi lebih lanjut dapat membuka laman www.kino.co.id/kinoyouthinnovator atau Instagram @kinoyouthid.